Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar menargetkan angka tengkes (stunting) di wilayahnya bisa terus ditekan hingga di bawah angka 10 persen pada 2024.angka stunting di Jakarta Timur sudah melampaui instruksi Presiden RI dengan target 14 persen
"Keinginan saya angka stunting di Jakarta Timur bisa ditekan hingga di bawah angka 10 persen pada 2024," kata Anwar saat memberikan sambutan pada Milad Satu Dekade Nara Kreatif di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Selasa.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Untuk wilayah DKI Jakarta, kata dia, angka stunting di wilayah Jakarta Timur saat ini paling rendah dibandingkan wilayah lainnya, yakni 13,4 persen.
"Angka ini pun lebih rendah dibandingkan angka stunting di DKI Jakarta, yakni 14,8 persen," ujarnya.
Bahkan, lanjut Anwar, angka stunting di Jakarta Timur sudah melampaui instruksi Presiden RI dengan target 14 persen.
Dia mengatakan, perlu adanya kerja sama antar pemerintah daerah dan masyarakat dalam menangani gizi buruk pada anak.
Salah satunya lebih aktif lagi dengan pemetaan untuk Pemberian Makan Tambahan (PMT), pemeriksaan dini pada ibu hamil sehingga anak-anak terlahir dengan sehat, hingga mengontrol lebih jauh pertumbuhan anak.
Selain itu, kata dia, masyarakat Jakarta Timur harus menjaga perilaku hidup sehat dan bersih.
"Jangan sampai masih ada lagi warga yang buang air di tempat-tempat yang dilarang seperti kali dan saluran air. Kita harap seluruh kelurahan mendeklarasikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)," ucapnya.
Baca juga: Heru berjanji akan awasi langsung penanganan stunting di Jakarta
Baca juga: BKKBN minta pencegahan tengkes dilakukan sebelum menikah
Baca juga: Jakarta Utara cegah remaja putri anemia untuk kurangi tengkes
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023