Pembicaraan antara Menhan Korsel Lee Jong-sup dan Menhan AS Lloyd Austin terjadi saat kedua negara sekutu itu berusaha memperkuat pencegahan melalui latihan militer gabungan dan kerja sama trilateral dengan Jepang, setelah provokasi rudal oleh Korut.
Agenda utama pembicaraan adalah upaya kedua negara memperkuat kredibilitas komitmen AS terkait "perluasan pencegahan" untuk menggunakan berbagai kemampuan militernya, termasuk nuklir, dalam melindungi Korsel, menurut pejabat.
Kedua pihak dapat membahas latihan berbasis simulasi, yang menurut rencana akan diadakan oleh sekutu AS dan Korsel di AS pada Februari dengan menampilkan skenario soal potensi penggunaan senjata nuklir Korea Utara, menurut pengamat.
Rencana latihan tersebut menarik perhatian di tengah dorongan kedua negara sekutu untuk menciptakan pendekatan yang lebih efektif dan realistis efektif dalam mengatasi ancaman pengembangan senjata nuklir taktis Korea Utara di bawah kebijakan nuklirnya yang agresif.
Pemberian bantuan untuk Ukraina dalam perang dengan Rusia kemungkinan besar akan menonjol dalam pembicaraan. Minggu lalu, Washington mengumumkan rencana mengirimkan 31 tank M1 Abrams ke Ukraina sebagai bentuk dukungan kuat bagi negara Eropa Timur tersebut.
Austin juga diperkirakan memanfaatkan pertemuan dengan Lee untuk menjelaskan hasil pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Gedung Putih pada awal bulan ini.
Lee dan Austin terakhir kali melakukan pembicaraan tatap muka bilateral saat Pertemuan Konsultatif Keamanan tahunan di Pentagon pada November lalu.
Austin tiba di Seoul pada Senin (30/1) untuk kunjungan tiga hari dalam rangka lawatannya ke kawasan, yang akan termasuk ke Filipina.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Menhan AS kunjungi Korsel untuk menangkal ancaman Korea Utara
Baca juga: Militer AS siap kembali ke Teluk Subic Filipina, lawan kehadiran China
Korsel alami inflasi tertinggi dalam 24 tahun terakhir
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023