Saham-saham Inggris berakhir di wilayah positif pada perdagangan Jumat waktu setempat (3/2/2023), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 1,04 persen atau 81,64 poin menjadi menetap di 7.901,80 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,76 persen atau 59,05 poin menjadi 7.820,16 poin pada Kamis (2/2/2023), setelah terpangkas 0,14 persen atau 10,59 poin menjadi 7.761,11 poin pada Rabu (1/2/2023), dan merosot 0,17 persen atau 13,17 poin menjadi 7.771,70 poin pada Selasa (31/1/2023).
B&M European Value Retail SA, perusahaan operator peritel diskon barang dagangan umum yang menjual produk mulai elektronik hingga barang-barang rumah tangga melonjak 3,44 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris Smith & Nephew PLC yang meningkat 3,35 persen; serta perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, Shell PLC bertambah 3,27 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris Vodafone Group PLC yang tergelincir 3,90 persen; serta perusahaan investasi dan pengembangan properti Inggris yang berfokus pada ruang bisnis fleksibel di pinggir kota Segro PLC anjlok 3,83 persen.
Baca juga: Saham Prancis untung hari kedua, indeks CAC 40 bertambah 0,94 persen
Baca juga: Saham Jerman hentikan reli, indeks DAX 40 merosot 0,21 persen
Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring ekonomi dalam negeri stabil
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023