Jangan sampai masalah minyak itu merembet juga ke masalah beras
DPRD DKI Jakarta mengingatkan BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya untuk terus menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok khususnya beras jelang Ramadhan, sebagai antisipasi terjadinya kelangkaan hingga melonjaknya harga di pasaran.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan telah terjadi gejolak harga beras yang membuat masyarakat resah, terlebih saat ini masalah pangan juga diwarnai isu adanya mafia beras yang potensial mengganggu rantai distribusi beras.
"Masyarakat itu sekarang tahunya harga beras itu naik terus. Jadi, kalau boleh jangan sampai pas Ramadhan itu harganya semakin tinggi, kemudian stoknya berkurang. Pengalaman kelangkaan minyak goreng kemarin harus jadi pelajaran. Jangan sampai masalah minyak itu merembet juga ke masalah beras," kata Hasan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Achmad Yani menambahkan PT Food Station Tjipinang Jaya juga harus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan mengontrol harga beras di pasaran.
Baca juga: KPKP DKI pastikan distribusi beras terjaga sehingga mampu tekan harga
"Kami dari DPRD berharap agar harga beras itu tidak naik. Jadi, benar-benar dikendalikan. Jangan sampai ada penimbunan. Jangan sampai harga dikendalikan oleh mafia seperti yang disinggung Dirut Bulog kemarin," katanya.
Adapun Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di gudang perusahaan dan di pasar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadhan.
Ia menjamin ketersediaan stok tersebut lantaran karakter saat bulan Ramadhan tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan dari pasar lantaran mayoritas masyarakat sedang berpuasa.
"Kalau harga beras di DKI relatif terkendali di angka Rp10.175 per kilogram kemarin. Untuk beras jenis IR 64 atau beras medium sudah turun Rp200 dibanding dua minggu lalu Rp10.375. Kalau kita simak di beberapa daerah malah harganya sudah di atas Rp12.000 sampai Rp13.000. Jadi, di Jakarta ini relatif terkendali," ucapnya.
Baca juga: Food Station pastikan stok beras DKI tak berkurang meski harga naik
Saat ini, kata Pamrihadi, stok beras di gudang pasar beras induk Cipinang lebih dari 15 ribu ton, sementara stok di gudang milik PT Food Station sebanyak 6.000 ton dan di gudang Bulog mempunyai stok beras sebanyak 40 ribu ton, jumlahnya akan semakin bertambah saat musim panen tiba di akhir bulan Februari ini.
"Soal penimbunan beras dan adanya mafia, Food Station bisnisnya adalah gudang. Tempat timbun beras memang tapi penimbunan beras yang memang cadangan untuk masyarakat DKI Jakarta yang kita umumkan di website. Jadi, siapapun bisa akses. Apakah ada mafia? Sepanjang saya jadi Dirut di PT Food Station, saya tidak menemukan adanya mafia," katanya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan telah terjadi gejolak harga beras yang membuat masyarakat resah, terlebih saat ini masalah pangan juga diwarnai isu adanya mafia beras yang potensial mengganggu rantai distribusi beras.
"Masyarakat itu sekarang tahunya harga beras itu naik terus. Jadi, kalau boleh jangan sampai pas Ramadhan itu harganya semakin tinggi, kemudian stoknya berkurang. Pengalaman kelangkaan minyak goreng kemarin harus jadi pelajaran. Jangan sampai masalah minyak itu merembet juga ke masalah beras," kata Hasan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Achmad Yani menambahkan PT Food Station Tjipinang Jaya juga harus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan mengontrol harga beras di pasaran.
Baca juga: KPKP DKI pastikan distribusi beras terjaga sehingga mampu tekan harga
"Kami dari DPRD berharap agar harga beras itu tidak naik. Jadi, benar-benar dikendalikan. Jangan sampai ada penimbunan. Jangan sampai harga dikendalikan oleh mafia seperti yang disinggung Dirut Bulog kemarin," katanya.
Adapun Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di gudang perusahaan dan di pasar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadhan.
Ia menjamin ketersediaan stok tersebut lantaran karakter saat bulan Ramadhan tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan dari pasar lantaran mayoritas masyarakat sedang berpuasa.
"Kalau harga beras di DKI relatif terkendali di angka Rp10.175 per kilogram kemarin. Untuk beras jenis IR 64 atau beras medium sudah turun Rp200 dibanding dua minggu lalu Rp10.375. Kalau kita simak di beberapa daerah malah harganya sudah di atas Rp12.000 sampai Rp13.000. Jadi, di Jakarta ini relatif terkendali," ucapnya.
Baca juga: Food Station pastikan stok beras DKI tak berkurang meski harga naik
Saat ini, kata Pamrihadi, stok beras di gudang pasar beras induk Cipinang lebih dari 15 ribu ton, sementara stok di gudang milik PT Food Station sebanyak 6.000 ton dan di gudang Bulog mempunyai stok beras sebanyak 40 ribu ton, jumlahnya akan semakin bertambah saat musim panen tiba di akhir bulan Februari ini.
"Soal penimbunan beras dan adanya mafia, Food Station bisnisnya adalah gudang. Tempat timbun beras memang tapi penimbunan beras yang memang cadangan untuk masyarakat DKI Jakarta yang kita umumkan di website. Jadi, siapapun bisa akses. Apakah ada mafia? Sepanjang saya jadi Dirut di PT Food Station, saya tidak menemukan adanya mafia," katanya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023