• Beranda
  • Berita
  • Pertumbuhan ekonomi KTI diproyeksikan lebih tinggi dibanding KBI

Pertumbuhan ekonomi KTI diproyeksikan lebih tinggi dibanding KBI

23 Februari 2023 16:28 WIB
Pertumbuhan ekonomi KTI diproyeksikan lebih tinggi dibanding KBI
Tangkapan virtual Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Taufik Hanafi dalam kegiatan Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (23/2/2023). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

Sasaran pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan berkisar 5,3-5,7 persen dengan proyeksi pertumbuhan di Kawasan Barat Indonesia berkisar 5,0-5,4 persen dan Kawasan Timur Indonesia 6,5-7,3 persen. Hal ini sebagai dampak dari keberlanjutan proses hil

Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Taufik Hanafi menyampaikan pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan Kawasan Barat Indonesia (KBI).

“Sasaran pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan berkisar 5,3-5,7 persen dengan proyeksi pertumbuhan di Kawasan Barat Indonesia berkisar 5,0-5,4 persen dan Kawasan Timur Indonesia 6,5-7,3 persen. Hal ini sebagai dampak dari keberlanjutan proses hilirisasi komoditas mineral di beberapa KTI,” ungkapnya di Gedung Bappenas yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis.

Akan tetapi, katanya, momentum di Kawasan Barat Indonesia juga perlu dijaga dengan memperkuat keterkaitan sektor industri dan jasa

Dia menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 didukung peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi seiring peningkatan aktivitas perekonomian domestik.

Faktor pendukung ekonomi lainnya adalah kontribusi dari industri-industri besar yang diharapkan dapat tumbuh tinggi seiring percepatan pelaksanaan transformasi ekonomi.

Lebih lanjut, pemerintah turut memfokuskan pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan dua strategi kebijakan.

Pertama adalah penajaman reformasi sistem perlindungan sosial (perlinsos), terutama upaya perbaikan atau peningkatan akurasi target melalui registrasi sosial dan penguatan integrasi program. “Kedua, perluasan akses pelayanan dasar berkualitas, akses terhadap pasar kerja, modal, dan kewirausahaan, terutama untuk kelompok miskin dan rentan,” kata Taufik.

Selain itu, pemerintah hendak mengurangi tingkat pengangguran dengan strategi menciptakan kesempatan kerja inklusif melalui pertumbuhan investasi padat karya, penumbuhan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), belanja pemerintah yang diarahkan bersifat padat karya, dan penciptaan iklim ketenagakerjaan nan kondusif.

“Kemudian juga menyiapkan kebekerjaan dan keahlian angkatan kerja, melalui revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, perwujudan sistem informasi pasar kerja yang komprehensif dan kredibel dan reformasi sistem perlinsos,” ucap dia.

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,3 - 5,7 persen di 2024
Baca juga: LPS: Kinerja positif industri jasa keuangan dukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Chatib Basri perkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 4,5 persen di 2023

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023