“Anggaran itu tidak sebanding dengan tugas dan tanggung jawab yang cukup besar dari Perpusnas,” katanya di Jakarta, Selasa.
Syaiful menyebutkan untuk tahun ini anggaran Perpusnas RI hanya sebesar Rp723 miliar padahal idealnya alokasi dana per tahun berada di angka Rp3,5 triliun.
Menurutnya, alokasi anggaran bagi Perpusnas tidak sebanding dengan tugas dan tanggung jawab yang cukup besar yakni mendorong terbentuknya sumber daya manusia (SDM) berkualitas melalui gerakan literasi.
Oleh sebab itu, Komisi X terus meminta komitmen Kemenkeu dan Bappenas untuk mewujudkan harapan Perpusnas RI agar bisa mendapatkan anggaran yang maksimal.
Ia berharap alokasi anggaran untuk tahun depan bisa mencapai Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun agar Perpusnas bisa menyelenggarakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Baca juga: Perpusnas gelar pemilihan pustakawan berprestasi 2023
Selain itu, Syarif juga berharap Bappenas bisa mengoptimalisasi alokasi dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan ruang perpustakaan Rp526,7 miliar dan alokasi DAK untuk rehabilitasi ruang perpustakaan Rp177,6 miliar.
Terakhir, Komisi X dengan Panja penguatan literasi dan tenaga perpustakaan turut mendorong Kemenpan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengeluarkan kebijakan yang mendukung Perpusnas RI dalam pemenuhan tenaga perpustakaan.
Hal itu lantaran saat ini Perpusnas memerlukan lebih dari 192.844 pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan.
“Ini semua penting untuk diperhatikan karena sebagian dari tugas menyiapkan SDM terbaik Indonesia, setengahnya ada di Perpusnas. Kita butuh sosok manusia yang memiliki literasi tinggi,” tegas Syarif.
Baca juga: Perpusnas: TPBIS basis wujudkan pembangunan perpustakaan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023