"Ketersediaan jaringan dan panggung yang lebih banyak bagi perempuan harus terus dibangun dan ditingkatkan, sehingga kontribusi, gambaran, serta wajah sesungguhnya dari perempuan Islam dapat dilihat kontribusinya bagi seluruh masyarakat yang damai, adil, dan inklusif," kata Bintang Puspayoga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: KemenPPPA dorong kolaborasi program dengan UN Women terkait perempuan
Hal itu dikatakan Bintang Puspayoga dalam Sidang Tahunan Komisi Status Perempuan (CSW) Ke-67 di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Bintang Puspayoga mengatakan, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjunjung tinggi partisipasi penuh perempuan dalam bermasyarakat serta memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mengakses hak-hak dasar lainnya.
"Perempuan mengisi 54,17 persen dari populasi di Indonesia. Undang-Undang Pemilu Indonesia pun mengamanatkan bahwa minimal 30 persen dari calon dan anggota parlemen harus diisi oleh perempuan. Tak hanya itu, 64 persen UMKM di Indonesia, dimiliki, dan dikelola oleh perempuan," kata dia.
Baca juga: Menteri Bintang pimpin delegasi RI pada CSW ke-67 pada Maret 2023
Pada kesempatan tersebut, Menteri PPPA menyoroti tiga poin pandangan Pemerintah Indonesia terkait hak dan identitas perempuan di dunia Islam.
Pertama, perlunya membangun pola pikir yang memberdayakan perempuan dalam Islam.
Poin kedua, yakni menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi perempuan Muslim untuk menyalurkan dan memperlihatkan potensi-potensi luar biasa, terlebih Islam mengakui peran penting perempuan dalam bermasyarakat.
Baca juga: CSW, Menteri Bintang pesan perkuat kerja sama capai kesetaraan gender
Poin ketiga, penguatan koneksi secara regional maupun global untuk memberdayakan perempuan Muslim di seluruh dunia.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023