Acara ini bukan hanya memberikan pelatihan atau workshop terhadap mahasiswa atau pelaku usaha muda, namun juga memberikan mereka akses untuk masuk dalam networking usaha
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan program Entrepreneur Hub di Universitas Merdeka Malang (UMM), Jawa Timur sebagai rangkaian kegiatan pelatihan dan pembukaan akses jejaring usaha dalam upaya menumbuhkan ekosistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
"Acara ini bukan hanya memberikan pelatihan atau workshop terhadap mahasiswa atau pelaku usaha muda, namun juga memberikan mereka akses untuk masuk dalam networking usaha,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan, KemenKopUKM, Siti Azizah dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Azizah mengatakan kampus merupakan ladang penyemaian yang sangat penting dan strategis untuk menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia sebab dari kampus telah banyak muncul pelaku-pelaku wirausaha yang tangguh.
Kewirausahaan di kalangan mahasiswa diharapkan akan menjadi kekuatan pembangunan ekonomi dan sebagai agent of change dengan cara menjadi wirausaha dan mampu menciptakan lapangan kerja. Hal ini juga sebagai antisipasi bonus demografi yang akan dihadapi pada tahun 2030.
Kegiatan Entrepreneur Hub di Universitas Merdeka Malang terdiri dari workshop, kunjungan lapangan dan coaching forum dengan mengajak 150 mahasiswa mengunjungi UKM di Malang untuk belajar langsung terkait pengembangan usaha.
“Harapannya, jika nantinya para mahasiswa memiliki pertanyaan, permasalahan, ataupun mentor untuk membimbing mereka, hal ini dapat dengan mudah didapatkan," ucap Azizah.
Selain melibatkan 150 mahasiswa terpilih yang sudah memiliki embrio usaha, kegiatan tersebut juga melibatkan 50 UKM di Malang serta PLUT KUMKM Kota Batu dan PLUT KUMKM Kabupaten Malang. Dengan melibatkan pihak-pihak lain ini, program Entrepreneur Hub diharapkan dapat bertahan bahkan berkembang dengan organik di Malang.
“Para mahasiswa berdiskusi secara aktif dengan para UKM yang telah berhasil mengembangkan usahanya. Hasil diskusi akan mereka tuangkan dalam bentuk laporan untuk melihat bagaimana mereka bisa implementasikan terhadap rencana pengembangan usaha mereka,” ujarnya.
Selain itu, Azizah juga menyampaikan bahwa wirausaha memiliki posisi strategis untuk mempertahankan agilitas perekonomian negara. Oleh karena itu, Pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional terus berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan.
"Tingginya tingkat rasio wirausaha di suatu negara menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut lebih kuat. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia sebesar 3,47 persen dan Pemerintah Indonesia menargetkan setidaknya pada tahun 2024 rasio kewirausahaan kita bisa mencapai 3,95 persen,” tuturnya.
Baca juga: Menparekraf mengajak generasi muda jadi entrepreneur
Baca juga: Inkubator bisnis di kampus jadi strategi ciptakan entrepreneur baru
Baca juga: Menteri Teten : 72 persen anak muda ingin jadi pengusaha
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023