Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa sektor industri kreatif di kabupaten ini mampu mengatasi persoalan ketenagakerjaan karena dapat menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal dari masyarakat sekitar."Dengan demikian serapan tenaga kerja sektor ekonomi kreatif craft ini mampu mengatasi problem ketenagakerjaan di Kabupaten Bantul, karena bisa dihitung berapa total tenaga kerja yang terserap di sektor ini,
Dalam seminar nasional bertajuk Bantul Menuju Kota Kreatif Dunia di Bantul, Senin, ia mengatakan, dari aspek tenaga kerja, sektor industri kreatif kerajinan di Kabupaten Bantul telah menciptakan sebanyak 3.681 unit usaha, dengan masing-masing unit mempekerjakan lima sampai 50 orang.
"Dengan demikian serapan tenaga kerja sektor ekonomi kreatif craft ini mampu mengatasi problem ketenagakerjaan di Kabupaten Bantul, karena bisa dihitung berapa total tenaga kerja yang terserap di sektor ini," katanya.
Baca juga: Pemerintah akan permudah perizinan acara sektor ekonomi kreatif
Bupati mengatakan, sektor ekonomi kreatif di Bantul telah memberikan kontribusi yang besar terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Bantul.
Pada 2021, ekspor kerajinan dari Bantul ke mancanegara terutama ke negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Australia mencapai sebesar Rp2,33 triliun, kurang lebih sama dengan APBD Kabupaten Bantul tiap tahun.
"Selama lima tahun terakhir ini, sampai tahun 2021 akumulasi ekspor craft dari Kabupaten Bantul itu sudah sebesar Rp9,5 triliun, ini sebuah angka yang sangat besar," katanya.Baca juga: Kemenperin pacu kinerja industri furnitur dan kerajinan
Bupati mengatakan, ekspor ini memberikan kontribusi hingga 70 persen bagi ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta. "Sisanya 30 persen ekspor DIY terbagi di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Dengan demikian tidak ada keraguan bagi Bantul untuk mengangkat 'craft and folk art' itu ke level dunia," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023