Menurut laporan New York Times pada Senin, kesepakatan pembelian dan pelatihan penggunaan kapal selam nuklir ini menjadi langkah strategis yang lebih jauh dari ketiga negara berbahasa Inggris itu dalam membangun kemitraan strategis AUKUS yang sudah mereka umumkan 18 bulan silam.
Dalam kerangka kesepakatan ini, Australia akan mendapatkan kapal selam pemburu bertenaga nuklir pertamanya dari Amerika Serikat dan kemudian Inggris, sebelum mereka bisa membuat kapal selam bertenaga nuklirnya sendiri.
Ini untuk pertama kalinya dalam 65 tahun terakhir Amerika Serikat bersedia berbagi teknologi kapal selam bertenaga nuklir dengan negara lain.
Langkah ini mereka tujukan untuk menjawab kapabilitas militer China yang semakin besar, selain sebagai upaya jaga-jaga jika krisis Taiwan berubah menjadi konfrontasi bersenjata.
Selasa sore waktu AS, Biden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan PM Inggris Rishi Sunak akan berkunjung ke pangkalan angkatan laut AS di Point Loma, San Diego, demi mengumumkan kesepakatan ini.
Kapal selam nuklir dapat bertahan di bawah air lebih lama, selain bisa mengarungi lautan dengan jarak lebih jauh dibandingkan dengan kapal selam biasa tanpa muncul di permukaan laut.
Kapal selam nuklir akan meningkatkan kemampuan armada kapal selama Australia yang saat ini hanya diperkuat enam kapal selam bertenaga diesel.
Kapal selam bertenaga nuklir adalah bahasan utama dalam kemitraan AUKUS yang bakal mencakup pula kerja sama dalam pengembangan kecerdasan buatan, komputasi kuantum, perang siber, dan peluru kendali.
Dalam skema kemitraan itu, Amerika Serikat dan Inggris akan gantian berpangkalan di di Perth, Australia, pada 2027. Dengan cara begitu, para personel angkatan laut Australia dapat berlatih mengoperasikan kapal selam nuklir.
Baca juga: Konstruksi kapal selam nuklir buka 20.000 lapangan kerja di Australia
Baca juga: Australia ingin punya kapal selam nuklir demi jaga stabilitas
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023