Puan juga berharap gedung pertemuan yang menyandang nama Presiden pertama Indonesia itu dapat membuat Klaten semakin berdikari.
“Gedung ini harus dilihat sebagai gedung yang mewarisi dan mencerminkan semangat juang dan gagasan besar Bung Karno untuk kejayaan Indonesia dan kemakmuran rakyat Indonesia,” kata Puan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Ketua DPR: Pemerintah siapkan instrumen stabilkan harga jelang puasa
Dalam kesempatan itu, Puan menyampaikan rasa syukur atas penyematan nama sang kakek di gedung pertemuan milik Klaten tersebut.
“Sebagai proklamator dan founding father Republik Indonesia, Bung Karno tidak hanya dikenang karena perjuangannya dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, namun juga karena kontribusinya dalam membangun bangsa,” kata Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut menyebut, Bung Karno memiliki visi jelas tentang bagaimana infrastruktur dan bangunan ikonik di Indonesia harus berkembang untuk mencerminkan jati diri bangsa.
Puan memberi contoh Stadion Bung Karno (GBK) yang menjadi saksi bisu sejarah olahraga dan kebangkitan bangsa Indonesia, dan Monas sebagai ikon sekaligus lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Oleh karenanya, Puan mengingatkan agar Gedung Grha Bung Karno Klaten tak hanya dilihat sebagai gedung yang menyandang nama Bung Karno. Apalagi Grha Bung Karno dibangun karena Pemkab Klaten ingin mempunyai gedung pertemuan yang mampu menjadi ikon di Kabupaten Klaten.
Tak hanya itu, Puan juga berpesan supaya Grha Bung Karno Klaten menjadi pusat kegiatan yang melibatkan berbagai sektor. Mulai dari pendidikan, seni budaya, ekonomi, hingga teknologi.
“Seperti bangunan ikonik yang didirikan oleh Bung Karno, gedung ini juga menjadi simbol keberlanjutan cita-cita dan semangat beliau dalam memajukan bangsa,” tuturnya.
Puan pun mengingatkan agar Grha Bung Karno menjadi simbol semangat gotong royong di Klaten. Terlebih, gedung ini berada di daerah pemilihannya.
“Dalam lingkungan yang bergotongroyong, kita dapat berkumpul, berkolaborasi, dan berinovasi untuk memajukan Klaten,” ujar Puan.
Lebih lanjut, Puan berharap agar Grha Bung Karno bisa bermanfaat tak hanya bagi warga Klaten saja, tapi juga masyarakat daerah Solo Raya.
Puan lantas berpesan kepada seluruh pihak untuk selalu menjaga kebersihan Grha Bung Karno sehingga gedung bisa selalu terawat dan bersih.
Gedung Grha Bung Karno Klaten dibangun sejak tahun 2018 dan dapat menampung pengunjung hingga 3.000 orang. Gedung ini berada di Kawasan Ir. Soekarno karena berdekatan dengan Terminal dan Jalan yang bernama Ir. Soekarno.
“Proses pembangunannya kami rintis melalui proses yang cukup panjang dari tahun 2018 -2023. Karena sebelumnya kami belum memiliki gedung pertemuan yang representatif, maka kami bangunlah Grha ini,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani.
Dia juga berharap gedung pertemuan ini bisa menjadi ikon baru Kabupaten Klaten sekaligus memberikan tambahan pendapatan asli daerah.
Baca juga: Puan: Perkuat praktik integritas aparatur negara
Baca juga: Puan: Perlu politik hukum sikapi putusan terkait penundaan pemilu
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023