"Kain tenun salah satu warisan budaya di Kabupaten Sintang, kainnya cantik dan saya minta ibu-ibu tetap melakukan aktivasi menenun seperti kain tenun yang saya pakai ini," kata Puan Maharani, saat berada di Rumah Betang Ensaid Panjang, Sintang Kalimantan Barat, Minggu sore.
Dia berharap kain tenun karya ibu-ibu di Rumah Betang Ensaid Panjang dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan menghasilkan kualitas tenun yang lebih baik lagi kedepannya.
Menurut dia, sebagai salah satu warisan budaya kain tenun harus tetap dilestarikan oleh masyarakat di rumah betang.
"Saya sudah menempuh perjalanan sangat jauh untuk sampai ke rumah betang itu, saya sangat senang dan bahagia bisa melihat ibu-ibu sedang menenun, suatu kehormatan bagi saya, apalagi masyarakat sangat antusias menunggu kedatangan saya sampai sore," ucap Puan.
Dalam kunjungan kerjanya itu, Puan Maharani juga berjanji akan membangun Rumah Betang Ensaid Panjang yang baru, paling lambat awal Tahun 2024 mendatang.
Namun, sambil menunggu pembangunan rumah betang baru, kata Puan dirinya akan membantu melakukan renovasi rumah betang tersebut.
"Saya melihat, kalau itu diperbaiki, sepertinya bagian bawah dan atasnya. Namun berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sintang, Betang Ensaid Panjang tersebut merupakan cagar budaya, maka kita akan melakukan renovasi supaya tetap ada sambil kita membangun Rumah Betang yang baru," kata Puan.
Meskipun demikian, untuk membangun rumah betang tersebut membutuhkan proses, hal tersebut pun sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan kementerian terkait.
Dikatakan dia, bentuk bangunan rumah betang yang baru akan sama dengan Rumah Betang Ensaid Panjang yang saat ini dengan panjang kurang lebih 106 meter.
"Awal tahun depan rumah betang yang baru akan mulai di bangun dan saya minta ibu-ibu nanti tetap melakukan aktivitas menenun kain tenun, karena itu harus tetap kita lestarikan yang dapat menjadi penghasilan ekonomi masyarakat," pesan Puan.
Baca juga: Puan Maharani: Waterfront Sintang bisa jadi ikon tempat wisata Kalbar
Baca juga: Puan berharap Grha Bung Karno Klaten bermanfaat bagi warga
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023