• Beranda
  • Berita
  • Rukyatul hilal Kalsel tertutup awan meski tingginya di atas 7 derajat

Rukyatul hilal Kalsel tertutup awan meski tingginya di atas 7 derajat

22 Maret 2023 18:09 WIB
Rukyatul hilal Kalsel tertutup awan meski tingginya di atas 7 derajat
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Dr H Muhammad Tambrin saat menyaksikan gelar rukyatul hilal awal Ramadhan 1444 H di atas hotel Zuri Express Banjarmasin, Rabu sore (22/3/2023) (ANTARA/Sukarli)

Kebetulan awan sangat tebal, hingga kita tidak bisa melihat bulan sabit tanda masuknya awal Ramadhan 1444 H

Pantauan hilal penentuan 1 Ramadhan 1444 Hijriah di Kalimantan Selatan (Kalsel) tertutup awan tebal hingga tidak terlihat, meski tingginya di atas 7 derajat yang memungkinkan terlihat melalui alat teleskop.
 
"Kebetulan awan sangat tebal, hingga kita tidak bisa melihat bulan sabit tanda masuknya awal Ramadhan 1444 H," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel Muhammad Tambrin di Banjarmasin, Rabu.
 
Meskipun, kata dia, seharusnya dengan perhitungan bulan sudah berkata di atas 7 derajat tersebut dapat dilihat. Namun karena kondisi alam, hingga semua tidak dapat menyaksikan itu.
 
Kanwil Kemenag Kalsel menggelar kegiatan rukyatul hilal (memantau bulan sabit) awal bulan Ramadhan 1444 H/2023 M di atas Hotel Zuri Express di Kota Banjarmasin, Kalsel pada Rabu sore.
 
Sesuai data Tim Hisab Kanwil Kemenag Kalsel bahwa ijtima terjadi pada hari Rabu, 22 Maret 2023 pada pukul 01:25 WITA, dengan ketinggian hilal pada saat Matahari terbenam pada pukul 18:32 WITA yaitu, 7° 46' 47" (7 derajat, 46 detik dan 47 menit di atas ufuk).
 
Kemudian sudut elongasi bulan 8° 52' 06" (8 derajat, 52 detik, dan 06 menit) dan umur bulan dihitung sejak terjadinya ijtima yaitu, jam 17 jam 07 menit.

Baca juga: Kemenag gelar pemantauan hilal Ramadhan di 124 lokasi

Sedangkan berdasarkan hasil hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia diketahui bahwa parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke,  Papua (tinggi +6,78º, elongasi 7,94º , umur bulan 15,40 jam dan lama hilal 31 menit 31 detik).
 
Sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga,  Aceh (tinggi +8,73º 49’ , elongasi 9,54º , umur bulan 18,44 jam dan lama hilal 39 menit 49 detik).
 
Berdasarkan Kriteria Imkan al-rukyah dengan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4° sebagai kriteria baru penentuan awal bulan, maka posisi hilal di beberapa wilayah Indonesia sudah memenuhi kriteria Imkan al-Rukyah.
 
Sehingga 1 Ramadhan 1444 H kemungkinan jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023 M.
 
"Tetapi kita tetap menunggu sidang istbat yang dilaksanakan oleh Menteri Agama RI," ujar Muhammad Tambrin.
 
Menurutnya, pemantauan hilal awal Ramadhan 1444 H ini juga dilaksanakan Kantor Kemenag kabupaten/kota se- Kalimantan Selatan.
 
"Semua laporan atas kegiatan rukyatul hilal di provinsi kita dilaporkan langsung ke kementerian agama pusat," ujarnya.

Baca juga: Observatorium Bosscha ITB lakukan pengamatan hilal awal Ramadhan
 
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023