"Berdasarkan hasil rukyatul hilal awal Ramadhan di Provinsi Bengkulu, hilal tidak terlihat karena tertutup awan yang tebal dan hasil ini akan kita laporkan ke pusat sebagai bahan pertimbangan," ujarnya di Kota Bengkulu, Rabu.
Baca juga: Kemenag Maluku: Hilal tak terlihat di Kota Ambon karena awan tebal
Baca juga: Kemenag Maluku: Hilal tak terlihat di Kota Ambon karena awan tebal
Ia menyebutkan bahwa pemantauan dengan menggunakan teleskop hilal saat matahari terbenam, yaitu pukul 18.21 WIB hingga bulan terbenam pada 18.57 WIB dan pemantauan tersebut dilakukan selama 36,78 menit.
Pada pemantauan tersebut, ketinggian hilal telah berada di posisi 8.160 derajat dengan posisi bulan berada di sembilan derajat sebelas menit sebelah utara atas matahari.
"Penentuan satu Ramadhan tidak ada perbedaan, jadi semua umat Islam akan melaksanakan puasa Ramadhan bersama-sama dan umat Islam dapat terus menerapkan toleransi antar-agama," katanya.
Dalam melaksanakan ibadah selama Ramadhan, terang dia, umat Islam diminta untuk tidak berlebihan dalam melaksanakan ibadah, tetap menjaga, saling menghormati serta menjaga kerukunan antar-umat beragama.
"Untuk melaksanakan ibadah puasa pada tahun ini keberagaman tentunya mengedepankan kerukunan. Kita berharap di bulan Ramadhan saling rukun dan baik sesama umat beragama ataupun antar-umat beragama," kata Abdu.
Baca juga: Rukyatul hilal Kalsel tertutup awan meski tingginya di atas 7 derajat
Baca juga: Kemenag Sultra: Hilal tidak terpantau di Kolaka akibat tertutup awan
Baca juga: Rukyatul hilal Kalsel tertutup awan meski tingginya di atas 7 derajat
Baca juga: Kemenag Sultra: Hilal tidak terpantau di Kolaka akibat tertutup awan
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023