• Beranda
  • Berita
  • Minyak naik di awal perdagangan Asia ditopang kekhawatiran pasokan

Minyak naik di awal perdagangan Asia ditopang kekhawatiran pasokan

29 Maret 2023 09:15 WIB
Minyak naik di awal perdagangan Asia ditopang kekhawatiran pasokan
Ilustrasi - Pertumbuhan grafis dan rig minyak. ANTARA/Shutterstock/pri.
Harga minyak mentah naik untuk hari ketiga beruntun di awal perdagangan Asia pada Rabu pagi, karena penghentian beberapa ekspor dari Kurdistan Irak, meningkatkan kekhawatiran pengetatan pasokan dan sentimen pasar membaik karena ketakutan atas krisis perbankan mereda.

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 42 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan pada 79,07 dolar AS per barel pada pukul 00.46 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS menguat 59 sen atau 0,8 persen, menjadi diperdagangkan di 73,79 dolar AS per barel.

"Kekhawatiran berkurangnya pasokan dari wilayah Kurdistan Irak dan meredanya kekhawatiran tentang gejolak sektor perbankan di pasar keuangan terus meningkatkan selera risiko investor," kata Satoru Yoshida, seorang analis komoditas Rakuten Securities.

"Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan tetap berhati-hati dalam menaikkan suku bunga karena tekanan perbankan juga meningkatkan harapan untuk ekonomi global yang lebih kuat dan permintaan minyak," katanya, memprediksi nada bullish akan berlanjut minggu ini.

Harga minyak telah naik setelah Irak terpaksa menghentikan ekspor sekitar 450.000 barel per hari (bph) dari wilayah Kurdistan utara melalui Turki setelah keputusan arbitrase mengkonfirmasi persetujuan Baghdad diperlukan untuk mengirimkan minyak.

Barclays mengatakan pada Selasa (28/3/2023) bahwa penghentian ekspor Kurdi yang berlarut-larut hingga akhir tahun akan menyiratkan kenaikan tiga dolar AS per barel dari perkiraan harga bank buat Brent sebesar 92 dolar AS per barel untuk tahun 2023.

Pengumuman Senin (27/3/2023) bahwa First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi simpanan dan pinjaman dari Silicon Valley Bank yang gagal memicu optimisme tentang kondisi sektor perbankan yang mengguncang pasar keuangan.

Penarikan persediaan minyak mentah AS minggu lalu juga memberikan dukungan.

Persediaan minyak mentah AS turun sekitar 6,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (28/3/2023). Persediaan bensin turun sekitar 5,9 juta barel, sementara stok sulingan naik sekitar 550.000 barel.

Para analis memperkirakan stok minyak mentah AS meningkat minggu lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin diperkirakan turun. Badan Informasi Energi AS akan merilis laporan mingguannya pada Rabu pukul 10.30 waktu setempat (14.30 GMT).

Di sisi pasokan, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada Selasa (28/3/2023) bahwa Moskow perlu fokus pada peningkatan ekspor energi ke negara-negara yang disebut bersahabat dan mencatat bahwa pasokan minyak Rusia ke India mencatat lonjakan 22 kali lipat tahun lalu.


Baca juga: Harga minyak naik karena risiko gangguan pasokan jelang data stok AS
Baca juga: Minyak turun di Asia, krisis perbankan dan permintaan China jadi fokus
Baca juga: Minyak beragam di awal sesi Asia, kekhawatiran pasokan jadi fokus

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023