Primakov mengatakan di Telegram bahwa Rossotrudnichestvo membutuhkan pasukan militer khusus untuk melindungi kantor-kantornya yang berada di negara-negara yang dia sebut tidak ramah.
"Rossotrudnichestvo terpaksa bereaksi terhadap situasi yang memburuk dengan terus menjalankan kantor kami di negara-negara yang tidak bersahabat, menyadari bahwa tuduhan histeris terhadap kami akan terus berlanjut," kata dia.
"Pada kenyataannya, kami tidak terbebani. Kami sadar bahwa kami perlu memastikan keamanan rumah-rumah orang Rusia dan hak-hak rekan sehingga kami memutuskan untuk mendaftarkan PMC kami di salah satu yurisdiksi asing," ujar dia menambahkan.
Primakov mengatakan PMC terbukti efisien dan kehadiran orang-orang kuat bersenjata lengkap di kantor-kantor Rossotrudnichestvo, menurut dia, akan membuat pekerjaannya pada bidang budaya dan kemanusiaan "semakin terlihat."
Dia mengatakan dokumen tentang pembentukan PMC diserahkan pada Sabtu, tanpa menyebutkan di negara mana atau untuk pertimbangan otoritas mana.
Namun, dia menyebut dua nama yang sedang dipertimbangkan untuk menjadi nama dari perusahaan tersebut, yaitu "Pushkinist" yang berarti pengikut penyair Rusia Aleksandr Pushkin, atau "Whiskers" yang mengacu ke kumis Pushkin.
Jika perusahaan militer swasta tersebut resmi terdaftar, lembaga itu akan menjadi PMC kedua setelah grup Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia yang dikenal karena operasinya di Afrika dan Ukraina.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Wagner Group rebut Bakhmut timur setelah serangan rudal Rusia
Baca juga: 5,000 narapidana Wagner Group diampuni setelah berperang di Ukraina
Putin akan bahas rencana perdamaian Ukraina saat bertemu Xi Jinping
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023