Perusahaan pelat merah PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim melalui program employee volunteering initiation mengajak seluruh karyawan menanam 1.000 pohon dari rumah dalam upaya menjaga ketersediaan air tanah sekaligus dukungan terhadap pelestarian lingkungan.melaksanakan transformasi industri hijau dengan berperan aktif menjaga lingkungan
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkapkan kegiatan itu sebagai langkah aktif perusahaan mendorong kesadaran karyawan tentang pentingnya kontribusi terhadap konservasi air.
"Hal ini sejalan dengan prinsip environment, social, and governance (ESG) yang kami usung khususnya dalam melaksanakan transformasi industri hijau dengan berperan aktif menjaga lingkungan," kata Rahmad dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Program menanam pohon tersebut meminta setiap karyawan menanam berbagai jenis pohon di halaman rumah mereka masing-masing ataupun ruang terbuka hijau di kawasan sekitar tempat tinggal mereka.
Beberapa bibit pohon yang ditanam berupa rambutan, jeruk, jambu air, belimbing, dan manggis.
Baca juga: Trenggalek canangkan gerakan tanam 50 ribu pohon di seluruh desa
Baca juga: PLN tanam 1.000 pohon ajak masyarakat jaga kelestarian alam
Aksi penanaman 1.000 pohon itu sebagai bentuk komitmen perseroan dalam mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara berkelanjutan, sekaligus memberikan makna bahwa upaya pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab bersama baik perusahaan maupun karyawan untuk memberi manfaat bagi masyarakat.
Pupuk Kaltim memberdayakan salah satu produk binaan perusahaan, yakni Kitosan Salona sebagai growth promotor bibit pohon. Hal ini melihat kualitas produk yang mampu mendorong produktivitas tanaman, hasil dari pengolahan cangkang kepiting menjadi pupuk kitosan cair.
"Sehingga manfaat tidak hanya bagi lingkungan sesuai sasaran program, tapi juga bagi binaan kami melalui sektor pemberdayaan yang dilakukan. Hal ini jelas memberikan dampak secara luas dalam implementasi TJSL," kata Rahmad.
Lebih langit dia menyampaikan bahwa program employee volunteering initiation sejalan dengan gagasan community forest yang dikembangkan perseroan dalam mendorong dekarbonisasi guna mencapai target netralitas karbon di Indonesia.
Sesuai peta jalan kinerja keberlanjutan, Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030 mendatang. Target itu tak hanya diwujudkan melalui program bersama pemangku kepentingan dan masyarakat saja, tapi juga melibatkan karyawan secara berkelanjutan.
"Dari seluruh upaya yang dilakukan, kami tidak hanya meneguhkan posisi sebagai produsen petrokimia terbesar di Asia Tenggara, tapi juga pionir transformasi hijau industri petrokimia di Indonesia," pungkas Rahmad.
Baca juga: BBWS Bengawan Solo tanam pohon dan buat biopori di Kabupaten Magetan
Aksi penanaman 1.000 pohon itu sebagai bentuk komitmen perseroan dalam mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara berkelanjutan, sekaligus memberikan makna bahwa upaya pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab bersama baik perusahaan maupun karyawan untuk memberi manfaat bagi masyarakat.
Pupuk Kaltim memberdayakan salah satu produk binaan perusahaan, yakni Kitosan Salona sebagai growth promotor bibit pohon. Hal ini melihat kualitas produk yang mampu mendorong produktivitas tanaman, hasil dari pengolahan cangkang kepiting menjadi pupuk kitosan cair.
"Sehingga manfaat tidak hanya bagi lingkungan sesuai sasaran program, tapi juga bagi binaan kami melalui sektor pemberdayaan yang dilakukan. Hal ini jelas memberikan dampak secara luas dalam implementasi TJSL," kata Rahmad.
Lebih langit dia menyampaikan bahwa program employee volunteering initiation sejalan dengan gagasan community forest yang dikembangkan perseroan dalam mendorong dekarbonisasi guna mencapai target netralitas karbon di Indonesia.
Sesuai peta jalan kinerja keberlanjutan, Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030 mendatang. Target itu tak hanya diwujudkan melalui program bersama pemangku kepentingan dan masyarakat saja, tapi juga melibatkan karyawan secara berkelanjutan.
"Dari seluruh upaya yang dilakukan, kami tidak hanya meneguhkan posisi sebagai produsen petrokimia terbesar di Asia Tenggara, tapi juga pionir transformasi hijau industri petrokimia di Indonesia," pungkas Rahmad.
Baca juga: BBWS Bengawan Solo tanam pohon dan buat biopori di Kabupaten Magetan
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023