Tesla sedang membangun pabrik baterai baru di Shanghai, China, yang ditargetkan rampung sebelum semester kedua 2024.
Pada hari Minggu, perusahaan kendaraan listrik milik Elon Musk itu mengumumkan akan memulai pembangunan fasilitas Megapack baru akhir tahun ini. Pabrik tersebut akan mampu memproduksi 10.000 Megapack per tahun.
Megapack merupakan baterai besar untuk membantu menstabilkan jaringan energi. Tesla mengatakan setiap unit berukuran kontainer itu dapat menyimpan energi yang cukup untuk memberi daya rata-rata 3.600 rumah selama satu jam.
Baca juga: Tesla akan peringatkan risiko privasi data dari kamera mobil di Jerman
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menyebut pihaknya berencana untuk menjual Megapack buatannya di China secara global. Perusahaan sebelumnya membangun instalasi Megapack di beberapa lokasi di seluruh dunia, termasuk Texas dan Australia Selatan.
Engadget pada Minggu (9/4) waktu setempat melaporkan bahwa Tesla meningkatkan ketergantungannya pada China saat AS menggunakan kebijakan ekonomi untuk mendorong pembuat mobil dan pabrikan lain untuk memproduksi lebih banyak produk mereka di dalam negeri.
Pada akhir bulan lalu, Departemen Keuangan AS mengeluarkan panduan terbaru yang merinci kendaraan listrik apa saja yang memenuhi syarat untuk kredit pajak EV sebesar 7.500 dolar AS dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi.
Di bawah peraturan yang diperbarui, mereka menyatakan perusahaan harus mengambil mineral aki mobil dari AS dan mitra dagang lain yang disetujui, agar kendaraan memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif.
Secara terpisah, pemerintahan Joe Biden itu belum lama mengatakan penerima dana CHIPS Act perlu menandatangani perjanjian yang menjanjikan mereka tidak akan memperluas kapasitas produksi di China.
Baca juga: Tesla diam-diam luncurkan Model Y baru di Amerika Serikat
Baca juga: Tesla kembali pangkas harga pasar AS sejak Januari
Baca juga: Tesla tarik kembali 422 kendaraan di AS karena masalah suspensi
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023