"Potensi fenomena rob berpeluang melanda pesisir Pulau Sabu, Raijua, Timor, dan Rote," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini peristiwa rob di wilayah NTT yang berlaku selama 11-12 April.
Agung menjelaskan, fenomena rob diperkirakan terjadi berdasarkan data pasang surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan yang mempengaruhi wilayah pesisir di NTT.
Baca juga: BMKG: Peristiwa rob berpeluang landa pesisir lima pulau di NTT
Baca juga: BMKG ingatkan warga pesisir Manggarai waspada potensi banjir rob
Fenomena naiknya permukaan air laut ke daratan pesisir, kata perlu diwaspadai warga karena menimbulkan berbagai dampak seperti air laut yang menggenangi pemukiman penduduk di wilayah pesisir.
Selain itu mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan laut.
"Oleh sebab itu masyarakat harus selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak rob," katanya.
Ia menyarankan warga di wilayah pesisir pulau yang berpotensi terdampak rob agar selalu siap mengevakuasi diri beserta barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman ketika terjadi rob.
Agung juga menyarankan agar warga terus memantau informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk mengantisipasi potensi dampak bencana guna meminimalkan kerugian.
Baca juga: BMKG: Waspadai rob berpeluang landa pesisir tujuh pulau di NTT
Baca juga: BMKG ingatkan warga pesisir Manggarai waspada potensi banjir rob
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023