"Partai Perindo belum pernah mengatakan sebagai cawapres," katanya di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin.
Tetapi kata Hary, usulan TGB jadi cawapres berdasarkan masukan dari daerah saat Ketua Harian Perindo itu berkeliling di beberapa provinsi.
"Tetapi semuanya terulang kembali kepada koalisi besar, yang memutuskan nantinya," ujarnya.
Baca juga: Pertemuan Golkar dan Perindo bahas koalisi besar
Baca juga: Prabowo ajak Hary Tanoesoedibjo gabung di koalisi KIR
Sementara itu, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq mengatakan TGB bagian dari aspirasi sebagian kader partai. Apakah TGB akan menjadi cawapres resmi oleh partai atau tidak, akan diputuskan dalam forum partai secara nasional.
"Akan ada konsolidasi nasional setelah Lebaran," ucapnya.
Selain TGB, kata dia, ada pula figur Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo yang bisa didorong menjadi cawapres dari Perindo.
Sebelumnya, sejumlah elite Perindo dipimpin Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo menyambangi Kantor Partai Golkar. Mereka diterima Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bersama beberapa elite Golkar. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam itu, salah satunya membahas tentang gagasan koalisi besar.
Koalisi besar merupakan gagasan penggabungan dua koalisi yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) koalisi dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB. Sementara KIB gabungan Golkar, PAN dan PPP.
Wacana koalisi besar terbuka pertama kali usai Presiden Jokowi bertemu para pimpinan parpol pendukung pemerintahan saat ini.
Lima pimpinan parpol dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4) itu yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN) dan Muhammad Mardiono (PPP).
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023