Indeks-indeks saham utama Wall Street bangkit dari penurunan tajam menjadi beragam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor mencerna laporan ketenagakerjaan Jumat (7/4/2023) dan bersiap untuk minggu penting dengan data inflasi dan laporan laba bank.Ineks Dow Jones Industrial Average terangkat 101,23 poin atau 0,30 persen, menjadi menetap di 3d3.586,52 poin
Ineks Dow Jones Industrial Average terangkat 101,23 poin atau 0,30 persen, menjadi menetap di 3d3.586,52 poin. Indeks S&P 500 terdongkrak 4,09 poin atau 0,10 persen, menjadi berakhir di 4.109,11 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 3,60 poin atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 12.084,36 poin.
Dari 11 sektor utama S&P 500, enam sektor mengakhiri sesi lebih tinggi, dipimpin oleh industri. Sementara itu, sektor jasa-jasa komunikasi dan utilitas mencatat persentase kerugian terbesar.
Momentum saham-saham berkapitalisasi besar atau megacap menyeret Nasdaq yang padat teknologi sedikit lebih rendah, sementara saham-saham industri membantu mendorong indeks saham-saham unggulan Dow Jones ke wilayah hijau.
Saham-saham transportasi, semikonduktor, kapitalisasi kecil, dan industri yang sensitif secara ekonomi mengungguli pasar yang lebih luas, mengisyaratkan bahwa ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve.
"Ini hari tanpa tujuan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York, dikutip dari Reuters.
"Investor masih meyakinkan diri mereka sendiri bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Mei yang dapat menambah kemungkinan resesi yang akan datang. Dan kecemasan investor meningkat menjelang laporan IHK (Indeks Harga Konsumen) dan IHP (Indeks Harga Produsen) minggu ini."
Pada Jumat (7/4/2023), hari libur pasar, Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan pekerjaan Maret, yang menunjukkan pertumbuhan data penggajian yang kuat dan penurunan inflasi upah yang disambut baik tetapi moderat.
Sementara laporan tersebut mengisyaratkan kebijakan pembatasan Fed mulai memiliki efek meredam ekonomi yang dimaksudkan, hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa bank sentral akan bergerak maju dengan kenaikan 25 basis poin lagi ke suku bunga target dana Fed pada akhir pertemuan kebijakan Mei.
Sekilas, pasar keuangan memperkirakan 72 persen kemungkinan hal itu terjadi, menurut alat FedWatch CME.
Indikator terbaru menunjukkan ekonomi yang melemah tetapi kokoh, yang dapat menahan kebijakan Fed yang hawkish karena bank sentral bekerja untuk membawa inflasi lebih dekat ke target tahunan 2,0 persen.
"Jelas ada keterputusan antara apa yang Fed katakan akan mereka lakukan dan apa yang diyakini pasar akan dilakukan Fed," kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Wealthspire Advisors, di New York. "Ketika The Fed mengulangi dari waktu ke waktu apa prioritas mereka dan apa yang akan mereka lakukan, mereka akan melakukannya."
Pelaku pasar akan mencermati indeks harga konsumen dan produsen, yang diharapkan masing-masing pada Kamis (13/4/2023) dan Jumat (14/4/2023), untuk gambaran yang lebih lengkap tentang sejauh mana inflasi mereda pada Maret.
Pada Jumat (14/4/2023), trio bank besar - Citigroup Inc, JPMorgan Chase & Co dan Wells Fargo & Co - secara tidak resmi memulai musim laba kuartal pertama, dan investor akan meneliti laporan untuk petunjuk tentang kesehatan keseluruhan sektor ini setelah dua bank regional AS runtuh pada Maret.
Pada Jumat (7/4/2023), para analis memperkirakan pendapatan agregat S&P 500 turun 5,2 persen tahun-ke-tahun, pembalikan mencolok dari pertumbuhan tahunan 1,4 persen yang diharapkan pada awal kuartal, menurut Refinitiv.
"Jarang sekali Anda bisa melukai diri sendiri dengan jatuh dari jendela ruang bawah tanah," tambah Stovall. "Ekspektasi sangat rendah, satu-satunya kejutan adalah kabar baik."
Produsen minyak serpih Pioneer Natural Resources Co melonjak 5,8 persen menyusul laporan bahwa Exxon Mobil Corp mengadakan pembicaraan awal dengan perusahaan tentang potensi akuisisi.
Charles Schwab Corp naik 4,8 persen setelah broker melaporkan masuknya aset klien tertinggi kedua pada Maret.
Saham pembuat cip Micron Technology Inc dan Western Digital Corp masing-masing naik 8,0 persen dan 8,2 persen, terkait rencana Samsung Electronics Co Ltd untuk memangkas produksi cip.
Baca juga: Wall Street menetap lebih tinggi jelang laporan pekerjaan utama AS
Baca juga: Saham Asia lesu, dolar menguat di tengah peluang kenaikan suku bunga
Baca juga: Saham Eropa dibuka naik, penambang imbangi kekhawatiran resesi AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023