Sebelumnya kami perkirakan akhir tahun akan turun, tapi rupanya kemungkinan tidak akan turun. Bahkan, tahun depan masih tetap 5,25 persen
Bank Indonesia (BI) memprediksi suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan tetap tinggi di level 5,25 persen hingga tahun 2024 mendatang.
“Baseline kami masih menggunakan 5,25 persen, puncaknya di Mei. Sebelumnya kami perkirakan akhir tahun akan turun, tapi rupanya kemungkinan tidak akan turun. Bahkan, tahun depan masih tetap 5,25 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa.
Menurut Perry, ada dua faktor yang menjadi pertimbangan The Fed terkait suku bunga acuan, yaitu inflasi yang masih tinggi serta stabilitas sistem keuangan.
Dari sisi inflasi, kekhawatiran The Fed juga ditambah dengan rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ memangkas produksi mereka. Hal tersebut berpotensi meningkatkan inflasi dari sisi suplai.
Sementara itu, stabilitas sistem keuangan global juga berada dalam kondisi rentan usai kegagalan tiga bank di Sillicon Valley.
“Nanti kami lihat apakah The Fed akan lebih mempertimbangkan inflasi inti yang tinggi daripada stabilitas sistem keuangannya atau menyeimbangkan keduanya. Kalau seimbang, mungkin baseline di 5,25 persen,” ujar Perry.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menjelaskan kedua pertimbangan tersebut akan membuat The Fed tak terlalu agresif dalam menaikkan tingkat suku bunga.
Hal itu tercermin pada indeks dolar AS (DXY) The Fed yang terus mengalami penurunan hingga ke level 101 bila dibandingkan pada saat bullish atau menguat yang menyentuh level 110.
“Kemudian, kami melihat imbal hasil obligasi AS untuk yang 10 tahun sekarang sudah berada di level 3,6,” jelas Destry.
Destry menambahkan kondisi tersebut akan berdampak positif bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena tekanan terhadap mata uang regional akan berkurang.
Untuk itu, meski Indonesia perlu tetap waspada terhadap ketidakpastian yang masih berlangsung, namun BI optimistis kondisi saat ini terbilang cukup baik.
Baca juga: BI yakin suku bunga acuan memadai arahkan inflasi turun lebih cepat
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani masih waspadai krisis perbankan Eropa dan AS
Baca juga: BI kembali pertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023