• Beranda
  • Berita
  • Penyaluran KUR di Kalbar capai Rp472,87 miliar pada triwulan I 2023

Penyaluran KUR di Kalbar capai Rp472,87 miliar pada triwulan I 2023

26 April 2023 17:45 WIB
Penyaluran KUR di Kalbar capai Rp472,87 miliar pada triwulan I 2023
Produk UMKM Kalbar. ANTARA/Dedi.

Penyaluran KUR terbesar terdapat di Kabupaten Kubu Raya dengan total penyaluran Rp72,72 miliar, diikuti Kota Pontianak dengan Rp72,11 miliar

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi Kalbar mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Kalbar mencapai Rp472,87 miliar pada triwulan I 2023.

"Dari total nilai realisasi tersebut menyasar 6.082 debitur di Kalbar," ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalbar Kukuh Sumardono Basuki di Pontianak, Kalbar, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa sama seperti tahun sebelumnya, penyaluran KUR terbesar terdapat di Kabupaten Kubu Raya dengan total penyaluran Rp72,72 miliar, diikuti Kota Pontianak dengan Rp72,11 miliar.

"Terkait KUR terdapat perubahan kebijakan yang cukup fundamental pada tahun 2023 ini yaitu adanya penegasan pelaksanaan KUR plafon sampai dengan Rp100 juta tanpa agunan tambahan dan syarat calon penerima KUR tidak pernah menerima kredit investasi/modal kerja komersial," jelas dia.

Sementara, penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) sampai dengan 31 Maret 2023 nilainya mencapai Rp12,71 miliar untuk 2.737 debitur.

Ia menyebutkan Kota Pontianak menjadi wilayah dengan jumlah debitur UMi paling banyak yaitu 563 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp2,49 miliar dan diikuti Kabupaten Sanggau sebesar Rp1,77 miliar.

"Sementara itu, sampai berakhirnya triwulan I 2023, belum terdapat penyaluran UMi di Kabupaten Melawi," kata dia.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan saat ini total UMKM di Kubu Raya mencapai 20.194 unit. Pelaku UMKM tersebut terdata dengan baik dan melalui sistem data online.

"UMKM di Kubu Raya ini berbasis data. Sebaran dan jenis UMKM terdata dengan baik, sehingga dalam hal apa pun dapat terpantau dan didorong atau dibina termasuk soal penyerapan KUR," kata dia.

Ia menambahkan pelaku UMKM yang disabilitas juga dapat diketahui dan diakomodasi melalui berbagai program.

"Ternyata, jumlah UMKM disabilitas juga berperan besar dalam memajukan ekonomi daerah. Mereka bekerja di rumah dan menjadi pelaku usaha. Berhubung berbasis data, maka UMKM disabilitas terdata dan terpantau," papar dia.

Baca juga: Menko Airlangga serahkan KUR Rp400 juta ke pedagang Flamboyan Kalbar
Baca juga: Realisasi KUR di Kalbar sudah capai Rp3 triliun
Baca juga: Kuota KUR Bank Kalbar 2022 capai Rp350 miliar

Pewarta: Dedi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023