"Pak Wayan ternyata sosok dokter yang mengabdi dengan tulus. Terbukti banyak warga yang berharap agar Wayan bisa kembali lagi ke rumahnya," kata Dedi, dalam sambungan telepon, di Karawang, Kamis.
Kisah dokter bernama I Wayan Tirta yang tinggal di rumah mewah terbengkalai dan dipenuhi sampah viral di media sosial (medsos) selama beberapa hari terakhir.
Rumah mewah itu berlokasi di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Karawang.
Teman akrab dokter Wayan, Kade Ariase, mengatakan meski rumah mewah itu terlihat kotor dan tak terawat, sebelumnya masih banyak warga yang datang untuk berobat. Namun sejak empat hari lalu Wayan pindah ke saudaranya di Bekasi dan rencananya akan ke Bali.
“Ini setelah viral keluarganya melihat dan menganggap sudah tidak layak lagi ditinggali karena sampah sudah menggunung,” kata Kade.
Menurut dia, sejak empat hari lalu warga sudah gotong royong membersihkan sampah yang berada di luar dan dalam rumah mewah itu. Namun masih terdapat sampah dan sejumlah ruangan yang terlihat sangat kotor seperti rumah tak berpenghuni.
Wayan, kata Kade, merupakan pribadi dokter yang mengabdikan diri kepada warga. Bahkan selama praktik Wayan tak pernah menentukan tarif.
Baca juga: Anggota DPR apresiasi kepolisian beri pelayanan terbaik Lebaran 2023
Baca juga: Anggota DPR dukung korban yang kejang-kejang usai dianiaya di Cimahi
Meski rumahnya tak terurus, sebelumnya banyak warga yang tetap berobat karena obat racikannya dikenal manjur.
“Saya sering datang ke sini tapi ketemu di luar untuk memberi makanan dan minuman, saya gak berani masuk. Empat hari lalu saya ke sini panggil Pak Wayan kok gak muncul makanya saya paksakan untuk masuk dan ternyata di dalam rumah kondisinya banyak sampah,” katanya.
Wayan sebelumnya menikah dengan seorang bidan puskesmas dan bercerai karena berbeda agama. Wayan kemudian menikah kembali dengan seorang perempuan yang disekolahkan hingga dikuliahkan, tapi hubungannya kandas. Sejak saat itulah Wayan berubah dan membiarkan rumah penuh sampah tak terawat.
Kade menyebutkan kalau selama ini merasa terbantu oleh kehadiran Wayan sebagai dokter. Selain pribadinya yang ramah dan selalu senyum, Wayan dikenal sebagai dokter yang membuat racikan obat sendiri dan selalu ampuh mengobati penyakit yang dikeluhkan pasien.
“Kita kehilangan Pak Wayan, sedihlah. Beliau orangnya baik, tidak pasang tarif. Dokter biasa kasih resep tebus ke apotek, kalau Pak Wayan itu dia racik sendiri. Paling mahal waktu itu pernah saya periksa plus obat hanya Rp60 ribu,” katanya.
Sementara saat mengunjungi rumah mewah dokter Wayan, Dedi berkeliling di dalam rumah dua lantai itu.
Banyak ditemukan sampah dan sejumlah ruangan terlihat tidak terawat bahkan saat dimasuki terdapat banyak burung liar dan kelelawar.
“Nanti saya siapkan tim saya yang biasa menangani sampah. Pohon di depan itu jangan ditebang, dirapikan saja. Karena pohon itu justru menahan longsor, menyimpan air, menghasilkan oksigen,” kata Dedi.
Selain di lantai satu, Dedi naik ke lantai atas dan menemukan tiga ekor anjing milik Wayan yang tak terurus karena ditinggalkan.
Kemudian saat kembali turun ke lantai satu, Dedi sempat terperosok karena salah satu tangga patah. Beruntung tak terjadi insiden yang mengkhawatirkan.
Menurut Dedi, sesuai dengan pengakuan sejumlah warga setempat, Wayan adalah sosok dokter yang mengabdi dengan tulus. Terbukti banyak warga yang berharap Wayan bisa kembali dan mengabdikan diri kepada warga.
Atas hal tersebut, ia berharap dokter Wayan bisa kembali karena banyak warga yang rindu dan cinta terhadapnya.
“Pak Wayan, warga desa sini merasa kehilangan bapak. Jadi bagu saudaranya, izinkan pak Wayan untuk kembali ke sini nanti kita bareng-bareng beresin rumahnya,” kata Dedi.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023