Chief Operation Officer (COO) dan co-founder Blibli, Lisa Widodo mengatakan, gudang seluas 10 hektare ini nantinya beroperasi 24 jam sehingga akan membutuhkan banyak pekerja.
"Ini sangat besar untuk Blibli sehingga bisa menyerap ribuan pekerja nanti ke depannya. Kita juga berkomitmen untuk operasionalnya 24 jam(24/7) tentunya membutuhkan orang lebih banyak daripada working hour yang biasa," ujar Lisa usai acara Groundbreaking Gudang Baru di Marunda, Jakarta, Kamis.
Lisa menyampaikan, gudang ke-17 ini akan berkonsep green building atau bangunan ramah lingkungan guna menciptakan bisnis berkelanjutan.
Konsep ramah lingkungan tersebut dimulai dari material yang digunakan, pemanfaatan penerangan alami, tangki penampungan air hujan hingga pengelolaan limbah operasional yang mengacu pada prinsip dan standar pengelolaan agar berdampak positif bagi lingkungan sosial dan tata kelola usaha.
Lebih lanjut, kehadiran gudang ini selaras dengan komitmen Blibli dalam mempelopori smart logistics dan supply chain management, yang dilengkapi dengan teknologi untuk mendukung otomasi penyimpanan, distribusi rantai pasok, hingga pengiriman langsung kepada konsumen akhir.
Gudang Marunda juga disiapkan untuk mendorong optimalisasi alur logistik sehingga membuat waktu pengiriman barang ke pelanggan di seluruh Indonesia menjadi lebih cepat dan efisien. Gudang baru ini juga diklaim mampu menampung hingga 20 juta barang.
"Pastinya akan ada penghematan dari segi waktu dan kita akan terus berinovasi untuk ranah ke konsumen. Kita akan terus berinovasi," kata Lisa.
Gudang yang diproyeksikan mulai beroperasi pada 2024 mendatang ini, akan menjadi gudang terbesar Blibli dan akan melengkapi 16 gudang yang telah dimiliki saat ini, serta 33 hub yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Blibli tambah gudang demi mempercepat pengiriman barang
Baca juga: BliBli dukung Indonesia jadi pusat produsen halal dunia
Baca juga: Blibli dirikan hello, ritel baru produk Apple
Baca juga: Blibli buka donasi virtual "Gasabar Berbagi Bahagia"
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
