Pelatih Arema FC I Putu Gede Swi Santoso menyatakan prihatin dengan kondisi mantan penjaga gawang timnas Indonesia dan legenda Arema Kurnia Meiga yang mendadak akan menjual seluruh atribut sepak bola miliknya.
Putu Gede di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan bahwa Kurnia Meiga merupakan salah satu penjaga gawang dengan segudang prestasi, dan ia merasa prihatin dengan kondisi yang dihadapi oleh pria kelahiran tahun 1990 tersebut.
"Saya ikut prihatin (soal informasi Kurnia Meiga akan menjual atribut sepak bola miliknya)," kata Putu Gede.
Kurnia Meiga saat ini akan menjual seluruh atribut sepak bola miliknya. Hal tersebut diketahui dari akun Instagram @egahermansyah yang mencantumkan kalimat "Dijual, semua atribut sepak bola milik saya" dan membubuhkan nomor kontak bagi yang berminat.
Sebagai informasi, pada 2017 atau pada saat Kurnia Meiga berusia 28 tahun harus pensiun dari dunia sepak bola karena mengalami gangguan fungsi penglihatan. Saat itu, Kurnia Meiga tengah merasakan puncak karier bersama skuad Arema FC.
Putu Gede menilai sosok Kurnia Meiga merupakan sosok penjaga gawang berprestasi yang ada di Indonesia. Pensiunnya Kurnia Meiga saat itu, bukan hanya kehilangan bagi Arema FC, namun juga bagi Timnas Indonesia.
"Saya tidak pernah satu tim. Tapi kalau melihat performa dan prestasi, saya pikir hanya satu, tidak ada yang seperti dia. Tidak ada yang lain. Bukan hanya Arema yang kehilangan, Timnas juga," katanya.
Baca juga: Arema FC pensiunkan nomor punggung 1 demi Kurnia Meiga
Putu Gede menambahkan, ia berharap ada perhatian kepada atlet-atlet yang tengah menghadapi kesulitan pada saat tidak lagi mampu berkompetisi. Perhatian tersebut, diharapkan bukan hanya dari klub sepak bola saja, akan tetapi juga dari pemerintah daerah setempat.
"Khusus untuk Kurnia Meiga, seharusnya ada perhatian. Bukan hanya dari tim atau klub, tapi di pemerintahan. Karena, Meiga ini punya prestasi, terutama di Malang dan Indonesia. Jadi, saya sangat prihatin (dengan kondisinya)," ujarnya.
Ia berharap, apa yang dihadapi oleh Kurnia Meiga juga menjadi contoh ke depan bagi para atlet dan juga pesepakbola muda Tanah Air. Ia juga berharap, suatu saat saat Arema FC tengah merumput, Kurnia Meiga juga bisa datang ke stadion.
"Ini satu contoh, supaya bisa belajar dari pengalaman yang sudah ada itu sangat penting. Kalau bisa, (ke depan) saat ada pertandingan Arema, dia datang. Ide saya seperti itu," katanya.
Tahun lalu, Arema FC secara resmi memensiunkan nomor punggung 1 yang biasa digunakan oleh para penjaga gawang, sebagai bentuk penghormatan kepada mantan pemain tim berjuluk Singo Edan, Kurnia Meiga.
Kurnia Meiga merupakan salah satu penjaga gawang Arema FC yang berhasil membawa Arema menjadi juara Liga Indonesia pada 2009-2010, yang saat itu digelar dengan nama Indonesia Super League (ISL).
Arema FC yang saat itu masih bernama Arema Indonesia di bawah asuhan pelatih Robert Rene Albert mampu menjadi juara liga. Kurnia Meiga mampu menjaga gawang dengan hanya kebobolan 22 gol dari 34 pertandingan.
Kurnia Meiga juga membawa Arema untuk meraih sejumlah gelar juara lain seperti Inter Island Cup, Bali Island Cup, Bhayangkara Cup hingga Piala Presiden. Selama berkarier di Arema, Kurnia Meiga memainkan 280 pertandingan pada seluruh kompetisi.
Baca juga: Arema FC incar pemain Timnas Indonesia U-22
Baca juga: Pemain Arema FC jalani tes kondisi kebugaran fisik
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023