• Beranda
  • Berita
  • Dolar AS "rebound" karena inflasi harga produsen merusak sentimen

Dolar AS "rebound" karena inflasi harga produsen merusak sentimen

12 Mei 2023 05:57 WIB
Dolar AS "rebound" karena inflasi harga produsen merusak sentimen
Ilustrasi - Seorang staf bank menghitung uang kertas dolar AS di sebuah bank di Tancheng Kota Linyi, Provinsi Shandong, China timur. ANTARA/Xinhua/Zhang Chunlei/am.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, meningkat 0,56 persen menjadi 102,0525 pada akhir perdagangan.

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna data inflasi harga produsen AS terbaru dan proposal Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk memungut bank-bank besar guna mengisi kembali dana asuransi simpanan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, meningkat 0,56 persen menjadi 102,0525 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0918 dolar AS dari 1,0976 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2512 dolar AS dari 1,2622 dolar pada sesi sebelumnya.

Baca juga: Dolar jatuh terhadap yen dengan imbal hasil AS tertekan setelah IHK

Dolar AS dibeli 134,5150 yen Jepang, lebih tinggi dari 134,2610 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8943 franc Swiss dari 0,8895 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3489 dolar Kanada dari 1,3382 dolar Kanada. Dolar AS meningkat menjadi 10,3322 krona Swedia dari 10,2336 krona Swedia.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (11/5/2023) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS naik 0,2 persen pada April secara bulan ke bulan, lebih rendah dari ekspektasi para ekonom untuk pertumbuhan 0,3 persen. Sebaliknya, pembacaan pada Maret membukukan penurunan bulan ke bulan sebesar 0,5 persen.

IHP AS meningkat sebesar 2,3 persen pada April secara tahun ke tahun, turun dari pertumbuhan 2,7 persen pada Maret. Ini merupakan pembacaan terendah sejak Januari 2021. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan 2,5 persen.

Tidak termasuk makanan dan energi, IHP inti naik sebesar 0,2 persen bulan ke bulan, sejalan dengan ekspektasi para ekonom, berlawanan dengan penurunan sebesar 0,1 persen pada Maret. IHP inti naik 3,2 persen tahun ke tahun, turun dari pertumbuhan 3,4 persen pada Maret.

Meskipun angka IHP AS datang sedikit lebih rendah dari yang diharapkan, pengembalian ke wilayah positif setelah kontraksi pada Maret membuat suasana suram di seluruh pasar, kata sebuah catatan oleh Monex USA, penyedia valuta asing, manajemen risiko, dan solusi pembayaran internasional.

Baca juga: Rubel Rusia menguat ke level tertinggi tujuh minggu terhadap dolar

Perkembangan krisis perbankan regional AS juga mendorong penghindaran risiko pada Kamis (11/5/2023).

FDIC pada Kamis (11/5/2023) mengusulkan untuk mengadakan penilaian khusus pada bank-bank besar dengan tingkat simpanan yang tidak diasuransikan yang tinggi untuk mengisi kembali dana asuransi simpanan AS. FDIC memperkirakan kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank awal tahun ini menelan biaya dana asuransi 15,8 miliar dolar AS.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (11/5/2023) bahwa klaim pengangguran baru meningkat menjadi 264.000 dalam pekan yang berakhir 6 Mei, lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom 245.000 dan minggu sebelumnya 242.000.

Seperti yang diharapkan, Bank Sentral Inggris meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen pada Kamis (11/5/2023).

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023