"Nanti saja (mengomentarinya)," kata Dedi melalui sambungan telepon saat ditanyakan mengenai surat pengunduran dirinya dari Partai Golkar yang beredar luas di berbagai kalangan wartawan, Sabtu.
Dalam surat yang beredar itu, Dedi Mulyadi menyatakan mengundurkan diri dan tidak akan menarik pengunduran diri dari keanggotaan Partai Golkar dan DPR RI.
Ada dua surat pengunduran diri yang ditandatangani Dedi Mulyadi di atas meterai Rp10.000 per tanggal 10 Mei 2023.
Baca juga: Dedi Mulyadi desak proyek perkebunan hortikultura di Subang dihentikan
Baca juga: Anggota DPR minta kasus "staycation" di Bekasi diusut tuntas
Surat pertama adalah pengunduran diri dari anggota Partai Golkar dan surat pengunduran diri kedua berkop Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang isinya pernyataan yang menyatakan mengundurkan diri dari anggota DPR RI.
Namun untuk surat yang berkop KPU belum ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
Ditanyai lebih jauh mengenai alasan pengunduran dirinya, Dedi masih belum mau berkomentar.
"Nanti saja komentarnya," kata dia.
Dedi Mulyadi sebelumnya merupakan kader Partai Golkar yang sempat menjadi anggota DPRD Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Bahkan, ia pernah menjabat Bupati Purwakarta dua periode melalui partai berlambang pohon beringin.
Selain itu, Dedi tercatat sebagai mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023