Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi di Gunung Sawur Lumajang, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, periode pengamatan Gunung itu pada pukul 06.00-12.00 WIB menyebutkan bahwa secara visual teramati 2 kali terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah Besuk Kobokan.
"Juga teramati lima kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 500 - 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan," katanya dalam laporan tertulisnya di Lumajang.
Baca juga: Kemarin, Gunung Semeru luncurkan awan panas hingga sumur bor air tanah
Ia mengatakan, secara visual juga teramati tujuh kali letusan dengan ketinggian asap sekitar 200 - 600 meter warna putih kelabu yang condong ke arah barat.
Untuk aktivitas kegempaan Gunung Semeru mengalami letusan sebanyak 26 kali dengan amplitudo 12-23 mm, kemudian awan panas guguran sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-15 mm, dan guguran sebanyak lima kali dengan amplitudo 2-6 mm.
"Terjadi juga embusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 4 mm, gempa tremor harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 8 mm dan vulkanik dalam sebanyak satu kali dengan amplitudo 12 mm," tuturnya.
Baca juga: Gunung Semeru masih luncurkan awan panas guguran
Sementara Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Adma Teguh Admari mengatakan, Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi)," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru luncurkan awan panas letusan
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran sejauh 3,5 km
Selain itu, masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujarnya.
Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran
Baca juga: Gunung Semeru luncurkan awan panas, berdampak hujan abu vulkanik
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023