• Beranda
  • Berita
  • Jadi CEO baru Twitter, Linda Yaccarino tak sabar lakukan transformasi

Jadi CEO baru Twitter, Linda Yaccarino tak sabar lakukan transformasi

15 Mei 2023 07:13 WIB
Jadi CEO baru Twitter, Linda Yaccarino tak sabar lakukan transformasi
Arsip Foto - Aplikasi Twitter terlihat di smartphone dalam ilustrasi yang diambil pada Selasa (13/7/2021). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/am.
CEO Twitter yang baru diangkat, Linda Yaccarino, mengatakan dirinya tak sabar untuk membantu perusahaan melakukan transformasi, demi menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi perusahaan.

Linda Yaccarino pun mengaku bahwa ia terinspirasi oleh visi pemilik Twitter Elon Musk.

"Saya sudah lama terinspirasi oleh visi (Musk) untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Saya senang membantu membawa visi ini ke Twitter dan mentransformasikan bisnis ini bersama-sama," kata Yaccarino dalam cuitannya, Sabtu (14/5).

Baca juga: Elon Musk perkenalkan CEO baru Twitter

Menurut laporan Reuters di hari yang sama, Yaccarino memiliki pengalaman sebagai kepala periklanan untuk Comcast Corp's NBCUniversal selama beberapa tahun.

Di Twitter, Yaccarino mengatakan akan berkomitmen untuk masa depan platform media sosial tersebut. Ia juga menekankan betapa pentingnya umpan balik dari para pengguna untuk membangun Twitter 2.0.

Yaccarino juga akan mencoba membalikkan penurunan pendapatan iklan. Diketahui bahwa sejak Musk mengakuisisi Twitter, pengiklan meninggalkan platform tersebut karena kekhawatiran iklan akan muncul di konten yang tidak pantas.

Musk pun pada awal tahun ini telah mengakui bahwa Twitter mengalami penurunan besar dalam pendapatan iklan.

Baca juga: Twitter akan hapus akun yang tidak aktif

Dengan ditunjuknya Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter yang baru, menurut laporan Reuters sebelumnya pada Jumat (12/5), para analis mengatakan Elon Musk tampaknya akan lebih fokus pada Tesla.

Sejak Musk membeli Twitter, para investor khawatir dia tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada Tesla. Saham Tesla diketahui mengalami tahun terburuknya pada 2022.

"Ini adalah langkah positif bagi pemegang saham Tesla karena dia kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak waktu di Tesla," kata Gene Munster, Managing Partner di Deepwater Asset Management.

Baca juga: Twitter luncurkan fitur DM terenkripsi

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023