Kementerian Perindustrian meningkatkan kompetensi sumber daya manusia atau tenaga kerja di bidang industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan kembali menggelar diklat asesor (penilai).Dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, dibutuhkan infrastruktur kompetensi yang kuat
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan mengatakan industri TPT merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan, sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 sehingga perlu upaya strategis untuk mendukung pengembangannya, antara lain melalui peningkatan kompetensi tenaga kerja.
“Dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, dibutuhkan infrastruktur kompetensi yang kuat, meliputi ketersediaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Asesor Kompetensi, dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). SDM kompeten merupakan komponen yang penting dalam memacu roda industri yang produktif, inovatif, dan kompetitif,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Industri TPT memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional di mana pada triwulan I-2023, sumbangsih industri tekstil dan pakaian jadi terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 6 persen.
Kepala Pusdiklat SDM Industri Arnes Lukman mengatakan diklat asesor yang digelar di Solo, Jawa Tengah, itu berfokus pada skema terkait tekstil dan produk tekstil dan diselenggarakan bekerja sama dengan LSP P3 Garmindo Plus, LSP P3 Mode Indonesia, LSP P3 Tenun Indonesia, LSP P3 Batik, LSP P1 BDI Yogyakarta, LSP P1 Politeknik ATK Yogyakarta, dan LSP P1 AK-Tekstil Solo.
“BPSDMI telah berkoordinasi dengan BNSP dan telah mendapat persetujuan BNSP terkait Pelaksanaan Pelatihan Asesor Kompetensi Angkatan ke-2 Tahun 2023 ini,” lanjut Arnes.
Selama pembelajaran diklat ini, peserta dibekali kompetensi metodologi dalam merencanakan aktivitas dan proses asesmen, melaksanakan asesmen, serta memberikan kontribusi dalam validasi asesmen.
Setelah itu, peserta mengikuti Asesmen Calon Asesor untuk menguji kelayakan agar dapat direkomendasikan sebagai seorang asesor kompetensi.
“Melalui kegiatan pengujian kompetensi ini, Kemenperin dapat mencetak tenaga-tenaga asesor yang andal dalam melakukan pengujian kompetensi. Sehingga, kualitas SDM di industri tekstil dan produk tekstil semakin baik,” tutur Arnes.
Sebelumnya, BPDSMI Kemenperin juga telah melaksanakan Diklat Asesor Kompetensi Angkatan I Tahun 2023 dengan fokus bidang industri logam dan mesin pada 20-23 Februari 2023 di Surabaya. Kemenperin berharap kegiatan diklat dapat memberdayakan asesor-asesor kompetensi sesuai skema yang dimiliki secara lebih masif.
Baca juga: Kemenperin target cetak 1.000 peneliti Gen Z dari Indonesia timur
Baca juga: Kemnaker fokus kembangkan kompetensi SDM dukung industri fesyen
Baca juga: RI-Singapura lanjutkan kerja sama kembangkan SDM dukung industri 4.0
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023