• Beranda
  • Berita
  • IHSG BEI ditutup menguat seiring surplus neraca dagang Indonesia

IHSG BEI ditutup menguat seiring surplus neraca dagang Indonesia

15 Mei 2023 16:40 WIB
IHSG BEI ditutup menguat seiring surplus neraca dagang Indonesia
Ilustrasi - Karyawan mengambil gambar menggunakan ponselnya layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/aa

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, ditutup menguat...

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, ditutup menguat seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia periode April 2023.

IHSG ditutup menguat 3,98 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.711,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,77 poin atau 0,30 persen ke posisi 934,99.

"Ekspor dalam negeri melanjutkan kinerja kontraktif, bahkan pelemahannya lebih dalam hingga minus 29,4 persen pada April 2023. Hal yang sama terjadi pada kinerja impor yang sebesar minus 22,32 persen dimana pelemahan kinerja menjadi lebih dalam. Meski demikian, neraca dagang masih mencetak surplus," kata Tim RIset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dolar Amerika Serikat (AS) periode April 2023, atau tiga tahun secara berturut-turut neraca perdagangan mengalami surplus.

Surplus tersebut dibentuk dari nilai ekspor periode April 2023 sebesar 18,03 miliar dolar AS dan nilai impor sebesar 15,35 miliar dolar AS.

Berdasarkan komoditas, surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh komoditas non migas yang mencatat surplus 5,64 miliar dolar AS, sementara komoditas migas defisit sebesar 1,70 miliar dolar AS.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mulai bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor barang konsumen primer paling tinggi yaitu 1,15 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing-masing 1,48 persen dan 0,62 persen

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam minus 0,98 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor energi yang masing-masing minus 0,80 dan minus 0,65 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMIL, OKAS, AYS, SMKL dan FILM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni AWAN, PTMP, HALO, IMAS, dan AGRO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.250.818 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,44 miliar lembar saham senilai Rp10,42 triliun. Sebanyak 241 saham naik, 294 saham menurun, dan 209 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 238,00 poin atau 0,81 persen ke 29.626,30, indeks Hang Seng menguat 343,89 poin atau 1,75 persen ke 19.971,13, indeks Shanghai menguat 38,38 poin atau 1,17 persen ke 3.310,74, dan indeks Strait Times menguat 3,13 poin atau 0,10 persen ke 3.211,68.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan variatif seiring surplus neraca perdagangan
Baca juga: IPOT sarankan sembilan saham yang berpeluang untung minggu ini

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023