Ratusan pengisi acara menggunakan seragam khas Negeri Khmer dan memperlihatkan beragam gerakan dari cabang olahraga yang untuk kali pertama di pertandingkan di pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Lampu warna warni menghiasi pertunjukan yang mengusung semangat dan daya juang dari para petarung kun bokator. Penampil melakukan koreografi senada dengan lagu pengiring.
Kun bokator, seni bela diri kuno yang berasal dari kerajaan Khmer. Sebelumnya, selama enam hari seni bela diri khas Kamboja dengan sejarah lebih dari seribu tahun ini dipamerkan kepada khalayak modern.
Kun bokator dipercaya bertujuan untuk mengembangkan kekuatan mental dan fisik serta disiplin para atletnya melalui teknik pertahanan diri dan filosofi tanpa kekerasan.
Setelah itu pertunjukan kun bokator, acara dilanjutkan dengan parade dari 11 negara peserta yang diurutkan berdasarkan peringkat dalam klasemen medali.
Vienam menjadi pertama karena mengoleksi 355 medali dengan rincian 136 emas, 105 perak, dan 114 perunggu. Kemudian dilanjutkan dengan Thailand yang pulang dengan 108 emas, 96 perak, dan 108 perunggu.
Lalu ketiga Indonesia yang membawa pulang 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Atlet dari cabang olahraga kriket menjadi wakil Merah Putih dalam parade tersebut.
Tuan rumah Kamboja menyusul dengan jumlah peserta parade terbanyak. Jumlah medali yang dikumpulkan adalah 81 emas, 74 perak, dan 109 perunggu.
Kemudian dilanjutkan dengan negara-negara lainnya seperti Filipina dengan 58 emas, 86 perak, 116 perunggu. Singapura yang pulang dengan 51 emas, 42 perak, dan 64 perunggu.
Malaysia dengan 34 emas, 45 perak, dan 97 perunggu. Kemudian Myanmar dengan 21 emas, 25 perak, dan 68 perunggu.
Laos pulang dengan 6 emas, 22 perak, dan 60 perunggu. Sementara Brunei Darussalam mengoleksi 2 emas, 1 perak, 6 perunggu. Terakhir, Timor Leste dengan medali paling sedikit yakni 8 perunggu.
Baca juga: Kriket wakili Indonesia dalam parade upacara penutupan SEA Games 2023
Baca juga: KOI sampaikan terima kasih pada presiden atas sukses di SEA Games 2023
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023