"Kami berharap warga mewaspadai potensi terjadinya penumpukan material vulkanik yang berpotensi terjadinya awan panas guguran," sebut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Jumat.
Pada periode pengamatan tanggal 19 Mei 2023 pukul 00.000 WITA hingga 06.00 WITA disebutkan, guguran lava pijar dari kawah utama sesekali terjadi ke arah Kali Batuawang, Kahetang, Keting, Bahembang, Batang, Timbelang, dan Beha Barat sekitar 1.000 sampai 1.500 meter.
Sedangkan ke kali Beha Timur sering terjadi lebih kurang 750 meter, sementara bunyi guguran lava terdengar lemah sampai kuat.
Baca juga: Badan Geologi ungkap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang
Baca juga: PVMBG rekam 60 gempa guguran Karangetang hingga pertengahan Mei 2023
Pos PGA Karangetang mencatat terjadinya gempa guguran sebanyak 23 kali dengan amplitudo antara 10-45 milimeter dengan durasi 50-170 detik, satu kali gempa embusan amplitudo 20 milimeter dengan durasi 15 detik.
Sementara pada periode pengamatan pukul 06.00 WITA hingga 12.00 WITA, bunyi guguran terdengar lemah sampai agak kuat.
Terekam sebanyak 14 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 10-45 milimeter, durasi antara 50-160 detik, satu kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 20 milimeter, S-P : 0 detik dengan lama gempa 15 detik. serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 45 milimeter, S-P : 30 detik dengan durasi 175 detik.
"Gempa guguran masih tinggi, sementara tingkat aktivitas Gunung Karangetang berada pada siaga level III," kata Yudia.
Dia berharap warga mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG setelah statusnya dinaikkan menjadi siaga level III mulai hari ini pukul 10.00 WITA.
Baca juga: PVMBG: Leleran lava Gunung Karangetang tidak teramati
Baca juga: Pos PGA Karangetang ajak masyarakat patuhi rekomendasi PVMBG
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023