Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menguatkan pendidikan vokasi berdaya saing, kompeten, dan produktif dalam menyongsong Indonesia emas 2045.Saya meminta agar sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, untuk bersama-sama merealisasikan Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi,
"Saya meminta agar sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, untuk bersama-sama merealisasikan Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi," kata Khofifah saat membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tahun 2023 tingkat provinsi yang digelar di aula Politeknik Negeri Jember, Selasa.
Sebanyak 54 bidang lomba diselenggarakan dalam LKS ke-31 yang digelar pada 23-26 Mei 2023 dan kegiatan adu skill sesuai kompetensi keahlian siswa SMK yang diikuti 1.653 peserta dari SMK negeri dan swasta se-Jatim.
"Ajang itu untuk mewadahi siswa yang unggul dan kompeten, sehingga mempunyai daya saing yang kompetitif, selain untuk menyiapkan perwakilan Jatim di tingkat nasional," ujar Khofifah.
Menurutnya, LKS yang sedang berlangsung itu sesuai dengan komitmen Pemprov Jatim sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas SDM unggul menuju Jatim sebagai provinsi vokasi.
Baca juga: Gubernur Jatim berikan kuota 5 persen anak buruh masuk SMA/SMK negeri
Baca juga: Kemendikbudristek: Kolaborasi kunci kembangkan kompetensi lulusan SMK
"Di SMK anak-anak diajarkan dengan 70 persen praktek dan 30 persen teori. Saat ini pendidikan vokasi juga didorong untuk menyelenggarakan pelatihan dan kursus keterampilan berbasis kompetensi, future job, reskilling, dan upskilling," kata Khofifah.
Untuk mewujudkan Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, pihaknya telah merencanakan pembentukan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) Provinsi Jatim.
Keanggotaan tim berasal dari beberapa instansi diantaranya Sekda Prov Jatim, Dinas Pendidikan Jatim, KADIN Jatim, Disnaker Jatim, Diskop UKM Jatim, Disperindag, Apindo, Bappeda Jatim, perguruan tinggi, BPKAD dan berbagai asosiasi profesi di provinsi itu.
Ia menjelaskan tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK di Jatim mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89 persen, kemudian tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54 persen, dan per Agustus 2022 menurun menjadi 6,70 persen.
Baca juga: Khofifah bangga pengangguran terbuka lulusan SMK Jatim terus menurun
Baca juga: Airlangga: Revitalisasi SMK payung kerja sama dunia pendidikan-usaha
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023