"Bandara Lombok menyatakan kesiapan dalam mendukung kelancaran penerbangan 12 kelompok terbang (kloter) haji dari Provinsi Nusa Tenggara Barat," kata General Manajer Bandara Lombok, Rahmat Adil Indrawan di Praya, Senin.
Ia mengatakan, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Bandara Lombok akan melayani penerbangan sebanyak 4.499 jemaah calon haji asal NTB dan 60 petugas yang terbagi dalam 12 kloter.
"Penerbangan dari Lombok akan langsung menuju Madinah, Arab Saudi,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan jumlah jemaah haji 2022 lalu yang berjumlah 2.042 jemaah yang terbagi dalam enam kloter, pada 2023 ini terdapat peningkatan jumlah jemaah haji sebesar 120 persen.
"Jemaah haji embarkasi Lombok akan diberangkatkan mulai 7 Juni hingga 21 Juni 2023," katanya.
Sementara untuk kedatangan dijadwalkan pada 19 Juli hingga 2 Agustus 2023 mendatang. Seluruh penerbangan haji embarkasi Lombok dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia.
PT Angkasa Pura I Bandara Lombok telah berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder seperti Otoritas Bandara Wilayah IV, Kementerian Agama, TNI/Polri, Perum LPPNPI, Kantor Imigrasi, Kantor Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Garuda Indonesia, Gapura Angkasa, Perum Damri, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan penerbangan haji tahun ini berjalan lancar dengan mengedepankan prinsip keselamatan, keamanan, dan pelayanan.
"Dari sisi personel internal, PT Angkasa Pura I Bandara Lombok menyiapkan 60 petugas per shift yang terdiri dari petugas Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), airport security (Avsec), dan Apron Movement Control (AMC)," katanya.
Selain di bandara, ditempatkan pula personel Avsec beserta peralatan pendukungnya untuk memeriksa keamanan penumpang beserta barang bawaannya di Asrama Haji Lombok, Kota Mataram.
Selain personel, infrastruktur dan fasilitas sisi udara Bandara Lombok juga telah siap untuk melayani operasional penerbangan haji tahun ini yang menggunakan pesawat jenis Boeing 777-300ER.
Bandara Lombok melakukan penyesuaian kategori fasilitas ARFF dari kategori 7 menjadi kategori 8 menyesuaikan dengan tipe pesawat terbesar yang dilayani selama periode penerbangan haji kali ini.
Pihaknya juga telah menyiapkan skenario antisipasi apabila terjadi force majeure, delay penerbangan, atau jika terdapat jemaah haji yang mengalami masalah sehingga tidak dapat diberangkatkan.
"Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik demi mendukung kelancaran operasional penerbangan haji tahun ini,” katanya.
Baca juga: Dinas Kesehatan: Kondisi calon haji Lombok Tengah sehat semua
Baca juga: Bandara Lombok luncurkan layanan video call untuk jamaah haji
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023