Ia menjelaskan Duta GenRe memegang peran penting sebagai penyambung lidah ke masyarakat untuk mensosialisasikan berbagai program yang digagas oleh pemerintah melalui BKKBN.
Baca juga: BKKBN optimalkan peran tim pendamping keluarga untuk cegah kekerdilan
Baca juga: BKKBN optimalkan peran tim pendamping keluarga untuk cegah kekerdilan
Melalui GenRe, kata dia, remaja akan diajak untuk mengenal dan memahami lebih dekat batasan usia perkawinan, masalah pendidikan serta pentingnya pengetahuan terkait kesehatan reproduksi.
Ia menyatakan GenRe juga dibentuk sebagai upaya menguatkan peran remaja Indonesia dalam mempercepat penurunan angka prevalensi stunting di Sulawesi Tengah.
Menurut dia, salah satu upaya percepatan penurunan stunting adalah dengan menggarap dari dini, yaitu dari para remaja yang akan menjadi calon pengantin.
Duta GenRe, katanya, berperan dalam menyampaikan program pemerintah dengan cara yang lebih mudah diterima sebayanya, sehingga bisa mengubah pola pikir remaja untuk mulai membangun keluarga yang berkualitas, sehat, bebas stunting dan menekan angka kematian ibu.
Selain itu, Duta GenRe juga sebagai gerbang utama untuk mengampanyekan dan mensosialisasikan Tiga Anti, yakni Anti-Napza, Anti-Seks Bebas, dan Anti-Pernikahan Dini di kalangan remaja secara serentak.
Baca juga: Pemprov Sulteng ajak multi pihak kerja sama tekan pernikahan dini
Baca juga: BKKBN dorong pendamping keluarga di Palu optimalkan edukasi KB
Baca juga: Pemprov Sulteng ajak multi pihak kerja sama tekan pernikahan dini
Baca juga: BKKBN dorong pendamping keluarga di Palu optimalkan edukasi KB
"Duta GenRe melakukan sosialisasi mengenai pencegahan pernikahan anak, tidak narkoba dan tidak seks bebas, mengisi waktu dengan kegiatan positif, dan pencegahan stunting melalui perencanaan berkeluarga," katanya.
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki dua Duta GenRe di tingkat provinsi, dan sepasang Duta GenRe di setiap kabupaten/kota di Sulteng yang membantu dalam mensosialisasikan program BKKBN.
GenRe merupakan forum yang digagas oleh BKKBN dengan target sasaran remaja 10-24 tahun yang belum menikah dan memiliki kepedulian yang tinggi pada kehidupan remaja di Indonesia.
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023