Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag, Arsad Hidayat mengapresiasi keberadaan klinik satelit yang berada di setiap hotel karena sangat bermanfaat bagi jamaah haji khususnya lansia.Jamaah haji lansia perlu ada layanan kesehatan yang dekat dengan mereka, dibuatlah layanan kesehatan satelit
"Jamaah haji lansia perlu ada layanan kesehatan yang dekat dengan mereka, dibuatlah layanan kesehatan satelit," katanya di Mekkah, Jumat.
Ia mengatakan keberadaan klinik yang beroperasi selama 24 jam tersebut memudahkan jamaah untuk memeriksakan kesehatan.
"Jamaah dapat memeriksa tensi usai pulang dari masjid," katanya.
Klinik satelit yang diisi oleh dokter kloter itu, kata dia, dapat dijadwal secara bergantian untuk memeriksa jamaah dari kloter yang lain.
"Beberapa tahun lalu mereka hanya tugas layanan di kamar-kamar, kadang harus diketuk-ketuk terlebih dahulu jika petugasnya capai," kata Arsad Hidayat.
Sementara itu petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dr Meky Tri yang bertugas di Hotel Rose Garden sektor 10, Mekkah mengatakan jamaah haji yang berobat didominasi oleh sakit batuk dan flu.
Dia mengatakan setiap harinya lebih dari 100 jamaah calon haji berobat di layanan kesehatan satelit.
Jamaah haji banyak yang mengeluh sakit batuk dan pilek, tenggorokan sakit dan pegel-pegel mungkin setelah tawaf dan sai di Masjidil Haram," kata Dokter Meky
Ia juga mengingatkan jamaah calon haji Indonesia agar banyak minum dan memakai masker kemudian disemprot pakai air maskernya agar lembab.
Layanan kesehatan satelit biasanya terdiri dari satu dokter, dua perawat, dan petugas haji daerah (PHD) yang juga berlatar belakang sebagai tenaga kesehatan.
Baca juga: PPIH siapkan enam klinik satelit di Arafah
Baca juga: Tim Promkes proaktif berikan penyuluhan kesehatan ke hotel jamaah
Baca juga: P3JH katakan kelelahan jadi masalah utama jamaah lansia
Baca juga: Neurolog sarankan ada tes MMSE deteksi demensia calon haji Indonesia
Pewarta: Wahyu Putro Arinto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023