• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah sampaikan langkah antisipasi dampak el nino terjadi Agustus

Pemerintah sampaikan langkah antisipasi dampak el nino terjadi Agustus

10 Juni 2023 17:30 WIB
Pemerintah sampaikan langkah antisipasi dampak el nino terjadi Agustus
Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (tiga dari kiri) pada pembukaan Penas Tani Ke-XVI di Padang, Sabtu, (10/6/2023). ANTARA/Fandi Yogari/pri.

Pertama inisiatif menjaga air, menyiapkan air termasuk tidak membuang-buang air

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyampaikan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi dampak el nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023.

"Pertama inisiatif menjaga air, menyiapkan air termasuk tidak membuang-buang air," kata Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Mentan RI pada pembukaan Penas Tani XVI yang dipusatkan di Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir Kota Padang, Sumatera Barat, 10 hingga 15 Juni 2023.

Kemudian, pemerintah daerah termasuk masyarakat juga didorong membuat sistem irigasi atau pengairan-pengairan baru agar saat musim kemarau tiba ketersediaan air masih mencukupi kebutuhan terutama untuk sektor pertanian.

"Tidak hanya itu, Presiden dan Pak Menko Perekonomian juga menggulirkan namanya taksi alsintan untuk mempercepat itu semua," kata eks Gubernur Sulawesi Selatan tersebut.

Baca juga: Mentan sebut perlu terobosan hadapi ancaman krisis pangan global

Baca juga: Mentan: Pertanian jadi bantalan ekonomi RI selama COVID-19


Kepala Negara juga berpesan kepada masyarakat khususnya petani agar menanam varietas Inpago 13 Fortiz atau padi gogo. Padi tersebut diketahui mampu beradaptasi (tumbuh) bahkan saat musim kering.

Ajang Penas Tani XVI, ujar dia, salah satunnya juga mengenalkan varietas padi gogo kepada masyarakat. Diharapkan semua provinsi di Indonesia mulai menanami padi jenis tersebut.

"Jadi meskipun el nino, kita sudah siap menghadapi atau mengantisipasinya apabila sudah menerapkan langkah-langkah tersebut," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Syahrul kembali menyampaikan salah satu rekomendasi Penas Tani XVI ialah setiap kabupaten di Tanah Air akan menggarap 1.000 hektare (ha) lahan sebagai akselerasi menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk upaya mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Seluas 1.000 ha lahan itu diimplementasikan oleh bupati dengan menggarap lahan-lahan yang masih ada air," ucap eks Bupati Gowa, Sulsel tersebut.

Baca juga: Mentan minta pemda optimalkan KUR untuk biayai program pertanian

Baca juga: Mentan: Penas Petani-nelayan penting untuk cegah krisis pangan

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023