"Kalau kita, normalnya makan biasa dan terus-terusan tapi enggak bergerak, barangkali bisa juga membuat tubuh jadi besar sekali. Tapi, ini (tubuh Fajri) besar sekali," kata Dirut RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Lies Dina Liastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan tim medis belum memperoleh bobot tubuh aktual pasien, sebab angkanya melampaui alat timbang standar dengan batas maksimal 150 kg.
Baca juga: RSCM: Bobot tubuh Fajri lampaui ambang angka timbangan standar
Baca juga: RSUD Kota Tangerang rujuk pria berbobot 300 kilogram ke RSCM
Estimasi bobot tubuh pasien diperkirakan lebih dari 260 kg dengan lebar tubuh pasien pada saat tidur terlentang mencapai 1,7 meter.
Salah satu hipotesis dari kasus itu adalah riwayat yang diceritakan keluarga, bahwa tiga tahun lalu Fajri pernah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Sejak saat itu, warga Jalan Kedaung Nomor 125 RT02 RW02 Kelurahan Larangan Indah, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, mulai jarang beraktivitas, karena lebih sering terbaring di tempat tidur.
"Tentunya kalau kami dengar dari cerita keluarganya, bahwa dia sudah mengalami kecelakaan, kemudian menjadi tidak bisa bergerak, dan itu menimbulkan masalah pada metabolisme menjadi sangat lambat dan mempermudah dia semakin gemuk," ujarnya.
Dokter ahli gizi RSCM Jakarta Nurul mengatakan kasus yang dialami Fajri juga bisa disebabkan pengaruh gangguan hormon yang berkaitan dengan rasa kenyang dan lapar. Ada kecenderungan ingin makan terus.
Baca juga: Pulihkan obesitas Fajri, RSCM kerahkan tim medis multi-disiplin ilmu
Baca juga: Program JKN jamin biaya pemulihan obesitas Fajri
"Kalau obesitas itu kan memang penumpukan dari lemak tubuh, kalau keseimbangan antara asupan dan pengeluaran berlebih, akan disimpan," katanya.
Kondisi itu juga bisa dipengaruhi faktor genetik yang hingga saat ini masih dalam proses penelusuran.
Fajri merupakan pasien obesitas yang sebelumnya dirujuk dari RSU Kota Tangerang dan tiba di RSCM pada Jumat (9/6) malam. Ia dipastikan kesulitan beraktivitas sebab pengaruh timbunan lemak berlebih di tubuhnya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
