"Almarhumah, memang sempat sakit, dirawat dan pulih. Namun, kemudian kesehatannya kembali drop sehingga dilarikan ke RS King Faisal, Makkah," kata Kasi Perjalanan Umroh dan Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo Marjuni di Ponorogo, Rabu.
Nenek lansia yang beralamat di Kelurahan Brotonegaran Kecamatan Ponorogo itu sejak keberangkatan masuk kategori jamaah calon haji yang berisiko tinggi.
Fisiknya yang uzur sudah lemah. Saat berangkat, nenek Sinto dibawakan kursi roda hingga di Tanah Suci Makkah.
Baca juga: 51 ASN Ponorogo ajukan cuti besar untuk tunaikan ibadah haji
Baca juga: Kemenag pastikan keberangkatan 108 jamaah calhaj cadangan Ponorogo
Menurut keterangan pihak keluarga, Sumini (anak), nenek Sinto sempat mengeluhkan sesak di bagian dada dan batuk sebelum keberangkatan.
Namun, gejala itu masih dianggap biasa, mengingat saat ini sedang peralihan musim dari penghujan ke kemarau.
Tidak ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti kematian Sinto. Marjuni hanya menyebut sesuai informasi yang dia terima dari koordinator tim kesehatan yang mendampingi bahwa nenek Sinto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di RS King Faisal, Makkah.
Diduga, nenek Sinto meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalani rangkaian ibadah haji.
Marjuni memastikan pihaknya telah menyampaikan berita duka tersebut ke pihak keluarga di Ponorogo. Seluruh keluarga juga telah ikhlas dan ridho atas wafatnya beliau dalam melaksanakan ibadah haji.
"Jenazah sudah dishalatkan di Masjidil Haram sekaligus dimakamkan di Tanah Suci dan keluarga sudah menerima," katanya.
Sesuai data, total jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci Makkah Saudi Arabia sebanyak 611 orang yang terbagi dalam tiga kelompok terbang, yakni Kloter 10 dan 11 yang berangkat ke Tanah Suci pada 29 Mei 2023. Sisanya di Kloter 44 yang berangkat ke Tanah Suci pada 10 Juni 2023.
Meninggalnya nenek Sinto membuat jumlah jamaah calon haji asal Ponorogo kini tinggal 610 orang calhaj.*
Baca juga: Kemenag Ponorogo perpanjang batas waktu pelunasan biaya haji
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023