Glutamat bisa bantu kurangi asupan garam

25 Juni 2023 13:01 WIB
Glutamat bisa bantu kurangi asupan garam
Ilustrasi garam. (ANTARA/Pexels/Lorena Martinez)
Hipertensi masih menjadi salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia dan salah satu cara untuk mencegah hipertensi adalah dengan mengurangi konsumsi garam dan menggantikannya dengan glumatat atau lebih dikenal dengan nama MSG (Monosodium Glutamat).

Dokter Spesialis Gizi Klinik Yohan Samudra dari Universutas Diponegoro melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan, jumlah maksimum garam yang boleh dikonsumsi yaitu satu sendok teh sehari atau sekitar 2.000 hingga 2.300 miligram natrium.

"Glutamat bisa menggantikan peran garam dalam makanan," papar Yohan saat webinar “Ibu Sehat dan Bahagia Kunci Keluarga Sejahtera” yang diselenggarakan Katadata dan PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto).

Baca juga: Beda takaran MSG fortifikasi dan MSG biasa

Yohan menjelaskan bahwa glutamat terdapat di dalam MSG. Satu gram MSG itu mengandung 133 mg natrium sedangkan garam mengandung 400 miligram natrium.

"Karena itu, jauh lebih baik menggunakan MSG dibandingkan garam dan bisa mencegah penyakit hipertensi,” kata Yohan

Kendati demikian meski penggunaan MSG sudah dinyatakan aman penggunaannya oleh Kementerian Kesehatan RI, namun, jumlah yang digunakan untuk sekali masak tetap tidak boleh terlalu banyak.

“Tentunya dengan takaran secukupnya karena kalau terlalu banyak akan membuat rasa makanan tidak enak, jadi, after taste menjadi pahit," Yohan menjelaskan.

Baca juga: Glutamat dan glutamin bisa jadi pendukung sistem kekebalan tubuh

Keluarga yang sehat biasanya berawal dari makanan yang keluar dari dapur, kata Yohan. Oleh karena itu, ibu memegang peranan penting dalam keluarga untuk mencegah terjadinya obesitas akibat menggunakan garam secara berlebihan dalam makanan.

Psikolog klinis Nia Paramita mengatakan makanan bisa membantu mengurangi stres yang dialami ibu. Contohnya, apabila sudah terdiagnosis sakit lambung jangan mengonsumsi makanan yang kecut dan pedas atau apabila mempunyai penyakit hipertensi maka jangan goda tubuh dengan konsumsi garam.

“Para ibu harus self love dan juga self care karena seorang ibu itu kan tidur paling akhir dan bangun paling awal dibandingkan anggota keluarga lain. Kalau hidup ibu bahagia maka ayah akan senang dan anak akan merasa berharga. Tapi, kalau tidak bagaimana dia bisa meneruskan kebahagiaan itu ke suami dan anak,” kata Nia.

Baca juga: Peran asam amino dalam bumbu untuk tingkatkan kualitas hidup lansia

Baca juga: Pakar Teknologi Pangan: Penggunaan MSG tak ganggu kesehatan

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023