Rencana tersebut disampaikan oleh Asisten Menlu AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink dalam konferensi pers via telepon di Washington, Jumat.
“Kami berharap mitra-mitra kami di ASEAN untuk tetap … terus mengecualikan perwakilan Myanmar di tingkat menteri ASEAN, dan kami juga berharap untuk menemukan cara untuk meningkatkan tekanan terhadap rezim (junta) untuk mengakhiri rezimnya,” kata Kritenbrink.
“Selain itu, ASEAN dan negara-negara anggotanya akan menjadi bagian penting dari upaya tersebut,” ujar dia menambahkan, seperti dikutip dari transkrip resmi yang dirilis Departemen Luar Negeri AS.
Washington pada Juni menerapkan sanksi terhadap dua bank Myanmar yang digunakan oleh junta untuk mengkonversi mata uang asing. Langkah itu dilakukan guna mengurangi kemampuan militer untuk mengimpor senjata yang digunakan untuk menyerang orang-orang yang menentang kudeta.
Baca juga: AS bertekad tingkatkan sanksi terhadap junta Myanmar
Lebih lanjut, Kritenbrink mengatakan bahwa Blinken juga akan membahas isu Laut China Selatan dalam pertemuan di Jakarta.
Amerika Serikat, menurut dia, akan bekerja sama dengan anggota ASEAN untuk melawan apa yang dia sebut sebagai “tren peningkatan tindakan China yang mengkhawatirkan, memaksa serta tidak bertanggung jawab di Laut China Selatan.”
“Ini bukan soal membuat negara-negara setuju dengan pandangan AS. Ini adalah soal bekerja dengan mitra kami untuk memajukan pandangan dan visi bersama kami untuk kawasan ini, dan untuk menentang perilaku yang bertentangan dengan visi itu,” katanya.
Blinken akan berada di Jakarta pada 13-14 Juli untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Tingkat Menteri AS-ASEAN, Pertemuan Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur, dan Forum Kawasan ASEAN (ARF).
Sumber: Reuters
Baca juga: AS ingin bantu ASEAN atasi krisis di Myanmar
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023