“Sejumlah tempat di tiga wilayah, Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, dilanda bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta.
Melalui laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, Abdul melaporkan dua warga korban longsor masih dinyatakan hilang di Jorong Pantas, Kabupaten Agam. Pada kabupaten ini beberapa titik longsoran berdampak pada kerusakan bangunan dan prasarana.
Sejumlah kerusakan teridentifikasi di Jorong Alai Nagari Koto Malintang, material longsor menutup ruas jalan provinsi sehingga kendaraan tidak dapat mengaksesnya. Longsoran juga berada di Jorong Muko-muko.
Baca juga: Lebih dari seribu rumah warga terendam banjir di Padang Sumbar
Bencana ini merusakkan rumah 2 unit di Jorong Muko-muko, sedangkan beberapa rumah lain di Jorong Sigiran, Jorong Pantas dan Jorong Batunangai.
Wilayah lain di Agam yang terdampak tanah longsor antara lain di Jorong Pandan, Jorong Sungai Tampang, Jorong Sungai Tampang dan Jorong Galapung. Sedangkan bencana banjir, Jorong Muko-muko Nagari Koto Malintang juga terkena dampak Banjir.
BPBD setempat masih melakukan asesmen kebutuhan dan dampak bencana banjir dan longsor.
Longsor di wilayah Kabupaten Padang Pariaman merusak rumah warga, seperti di Nagari Lubuak Pandan dan Nagari Anduriang. Satu rumah warga rusak dan sejumlah titik longsor menutup akses jalan. BPBD mencatat rumah warga terdampak mencapai 800 unit.
Masih di Kabupaten Padang Pariaman, beberapa titik dilanda banjir, di antaranya Nagari Parit Malintang di Kecamatan Anam Lingkuang, Nagari Kasang di Kecamatan Batang Anai, Nagari Bisati Sungai Sariak dan Nagari Balah Aia Utara di Kecamatan VII Koto.
Sementara itu, banjir dan longsor juga melanda Kota Padang. Sejumlah titik terdampak banjir dengan tinggi muka air mencapai 100 cm.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir dan longsor di wilayah Padang Pariaman dan Kota Padang.
“BPBD yang wilayahnya terdampak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat. Koordinasi dan asesmen juga dilakukan dengan pihak nagari dan kecamatan,” ujar Abdul.
Abdul mengimbau agar dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi, pemerintah daerah dan warga di Sumatera Barat tetap meningkatkan kesiapsiagaan.
“Peringatan dini pada hari ini (14/7) dan lusa (16/7) wilayah Sumatra Barat masih berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang. Hujan pun berpeluang terjadi pada besok, Sabtu (15/7),” ujar Abdul.
Baca juga: Wako : Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dan air laut pasang
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023