• Beranda
  • Berita
  • TMMD ke-117 sasar kasus anak stunting di Kampung Waigo-Sorong Selatan

TMMD ke-117 sasar kasus anak stunting di Kampung Waigo-Sorong Selatan

22 Juli 2023 15:00 WIB
TMMD ke-117 sasar kasus anak stunting di Kampung Waigo-Sorong Selatan
Prajurit TNI melalui program TMMD ke-117 menyalurkan bantuan sembako untuk penambahan gizi kepada kelima anak dengan kondisi stunting di Kampung Waigo, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat, Daya, Sabtu (22/7) (FOTO ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu)

Khusus Kabupaten Sorong Selatan kondisi stunting masih menduduki posisi kedua tertinggi di Papua Barat Daya dengan besaran 36,7 persen setelah Kabupaten Tambrauw sebesar 39,10 persen

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 menyasar lima anak penderita stunting di Kampung Waigo, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya melalui pemberian sembako pemenuhan gizi.

Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) Kolonel (Arm) Stefie Jantje Nuhujana di Sorong Selatan, Sabtu, menjelaskan realisasi program TMMD selain pada pembangunan fisik, pekerjaan nonfisik pun menjadi target dari program strategis itu, yakni menyalurkan bantuan bagi kelima anak stunting di Kampung Waigo.

"Kita sudah bagikan bantuan sembako untuk pemenuhan gizi kepada kelima orang anak yang menderita stunting," katanya.

Penanggulangan stunting ini, kata dia, merupakan tanggung jawab seluruh elemen, yang wajib hukumnya memberikan intervensi guna penurunan angka stunting di Provinsi Papua Barat Daya khususnya di Kabupaten Sorong Selatan.

"Stunting juga merupakan salah satu perhatian kita, bahkan dalam kegiatan nonfisik juga dijabarkan tentang pengendalian stunting, tidak hanya pemerintah daerah, TNI juga memberikan perhatian serius terkait persoalan tersebut," katanya.

Ia mengatakan pembagian sembako ini merupakan wujud nyata kerja TNI di tengah masyarakat, supaya potensi stunting yang dinilai akan menjadi momok bagi tumbuh kembang generasi bangsa, bisa terminimalisasi secara baik dan maksimal.

Pihaknya berharap kepada pemerintah daerah supaya mengintervensi kasus ini dengan berbagai program strategis sehingga angka stunting di wilahah ini benar-benar teratasi dengan maksimal.

Kondisi prevalensi balita stunting berdasarkan data sumber status gizi (SSG) 2022, prevalensi stunting Papua Barat Daya sebesar 19,9 persen.

Khusus Kabupaten Sorong Selatan kondisi stunting masih menduduki posisi kedua tertinggi di Papua Barat Daya dengan besaran 36,7 persen setelah Kabupaten Tambrauw sebesar 39,10 persen, demikian Stefie Jantje Nuhujana.

Baca juga: Pemda Sorong kukuhkan bapak dan bunda asuh guna penanganan stunting

Baca juga: BKKBN: Program Babinsa Masuk Dapur ubah pola makan keluarga lebih baik

Baca juga: Bupati Sorong minta OPD petakan kasus stunting
​​​​​​​

Baca juga: BKKBN: Evaluasi intervensi stunting di Papua Barat-Papua Barat Daya

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023