Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur memperketat pengawasan Hutan Kota, Cawang, menyusul adanya pengaduan masyarakat bahwa lokasi itu diduga dijadikan tempat mesum sesama jenis.
"Malam hari ini kita menindaklanjuti aduan masyarakat, yaitu pengamanan Hutan Kota terhadap kegiatan asusila yang dilakukan oleh kelompok suka sesama jenis atau lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT)," kata Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Badrudin saat pengamanan Hutan Kota, Cawang, Selasa malam.
Pengamanan itu melibatkan Satpol PP Kecamatan Makasar, Kelurahan Kramat Jati dan Kelurahan Kebon Pala serta dua personel Babinsa setempat. Total personel mencapai 45 orang.
"Agenda ini akan digelar hingga dua minggu ke depan dengan durasi 24 jam dan memanfaatkan sistem pergantian (shift) per tiga jam sekali," kata Badrudin.
Baca juga: Pemkot Jaktim kerahkan petugas untuk jaring PMKS di hutan kota
Baca juga: Pemkot Jaktim kerahkan petugas untuk jaring PMKS di hutan kota
Selain penjagaan di lokasi, petugas juga melakukan penyisiran ke dalam hutan kota tersebut guna mengantisipasi adanya tindak asusila.
Namun saat dilakukan penyisiran, kata dia, suasana di lokasi sepi dan diduga informasi penjagaan ini sudah tersebar luas ke khalayak.
"Untuk hari ini kebetulan kita akan melakukan penertiban serta penjagaan tapi setelah melihat di lokasi, kondisinya sepi," katanya.
Walaupun tidak menemukan adanya tindakan asusila di lokasi, namun petugas menemukan belasan alat kontrasepsi, pelumas dan tisu kering yang berserakan di tengah hutan kota tersebut.
Meski sepi, Satpol PP menangkap satu orang yang diduga penyuka sesama jenis di dalam hutan kota itu. Petugas langsung membawa orang tersebut ke Kelurahan Kebon Pala untuk pendataan.
Baca juga: Pemprov DKI janji tutup semua lokasi prostitusi
Baca juga: Pemprov DKI janji tutup semua lokasi prostitusi
Saat diperiksa di dalam tasnya ditemukan belasan helai tisu kering, pelumas (body lotion), obat nyamuk "lotion", sikat gigi dan pasta gigi. Namun, tidak ditemukan identitas orang tersebut.
Lokasi Hutan Kota itu rawan terhadap tindakan asusila mengingat lokasi tersebut minim penerangan (lampu) dan ada beberapa titik yang pagarnya jebol.
"Pemerintah daerah meningkatkan pengawasan dan penjagaan di lokasi," kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur (Jaktim) Budhy Novian.
Tak hanya itu, kata dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim juga memperbaiki pagar yang jebol dan perlunya penambahan beberapa lampu sorot di beberapa titik yang masih gelap untuk mengantisipasi perbuatan asusila.
Catatan: Ada perubahan untuk nama tempat pada judul dan tubuh berita yang dilakukan pada Rabu (26/7) pukul. 13.10 WiB
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023