Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempersiapkan penyusunan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim menuju pelaksanaan The 28th Conference of Parties (COP 28).Di mana kita akan menyusun nasional plan of action untuk gender dan perubahan iklim dan juga membuat sekretariat nasional untuk gender dan perubahan iklim ini,
"Dialog nasional yang kita lakukan hari ini dengan tema gender dan perubahan iklim, kita persiapkan untuk menghadapi COP 28 yang akan dilakukan akhir tahun ini di Dubai," kata Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N Rosalin dalam dialog nasional bertajuk "Gender dan Perubahan Iklim Menuju Konferensi Para Pihak (COP) 28" di Jakarta, Senin.
Menurut dia, upaya ini menindaklanjuti hasil Conference of Parties (COP) ke-27 di Mesir pada 2022.
Baca juga: KemenPPPA dorong kebijakan perubahan iklim yang responsif gender
"Di mana kita akan menyusun nasional plan of action untuk gender dan perubahan iklim dan juga membuat sekretariat nasional untuk gender dan perubahan iklim ini," kata Lenny Rosalin.
Ia mengatakan pada COP ke-27 pihaknya sudah menyampaikan komitmen untuk meningkatkan peran perempuan dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta untuk melaksanakan mandat dari Lima Work Programme on Gender (LWPG) di Indonesia.
Lenny N Rosalin mengatakan bahwa perubahan iklim memberikan dampak yang berbeda kepada laki-laki dan perempuan karena perbedaan gender mereka.
Perempuan dan laki-laki berpotensi menjadi korban dari perubahan iklim. Namun pada saat yang sama, kata dia, perempuan dan laki-laki berpotensi menjadi pelopor untuk mengatasi perubahan iklim melalui aksi mitigasi dan adaptasi.
Baca juga: UNDP, CIFOR: Pembiayaan perubahan iklim perlu pertimbangkan gender
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023