IPB resmi buka pendaftaran fakultas kedokteran

5 Agustus 2023 12:49 WIB
IPB resmi buka pendaftaran fakultas kedokteran
Rektor IPB Arif Satria saat diwawancarai dalam jumpa pers pembukaan pendaftaran fakultas kedokteran di Kafe Taman Kencana di Kampung IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Sabtu (5/8/2023). (ANTARA/Linna Susanti)
IPB University membuka pendaftaran mahasiswa fakultas kedokteran (FK) yang mengintegrasikan ilmu kedokteran manusia dan hewan untuk mendukung konsep one health dalam mencegah penularan penyakit hewan kepada manusia melalui ragam penelitian berbasis kekayaan alam Indonesia.

Kuota perdana pembukaan FK IPB sebanyak 50 orang calon dengan 20 persen di antaranya diberikan kesempatan untuk beasiswa tidak mampu. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 5-11 Agustus 2023.

Rektor IPB University Arif Satria saat jumpa pers di Taman Koleksi IPB di Kampus Baranangsiang, Sabtu, mengatakan perkembangan ilmu kedokteran serta tantangan penyakit yang juga meluas dan studi-studi IPB telah kompleks membuat pembukaan Faktultas Kedokteran menjadi sangat strategis.

"Ini strategis, karena IPB sudah punya prodi-prodi yang mendukung dan faktultas kedokteran hewan, sehingga konsep one health bisa kita kejar," kata Arif.

Menurut Arif Satria, kekayaan alam Indonesia, hutan dan laut bisa menjadi gudang penelitian obat dan kesehatan terbesar di dunia. Selain itu, obat-obat herbal yang kini banyak digunakan juga banyak merupakan penelitian dari Indonesia.

Baca juga: Bima Arya sambut baik usaha IPB buka fakultas kedokteran

Baca juga: Rektor IPB: "Technosociopreneurship" penting dalam perkembangan di FKH


"Apa negara punya obat-obat herbal? Kita yang punya. Ini menjadi keunggulan kita, Indonesia, IPB," ujarnya.

Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana menjelaskan dari total sebanyak 50 kuota mahasiswa kedokteran, tahun ini, jalur masuk yang dibuka hanya melalui seleksi mandiri masuk IPB (SM-IPB).

IPB mengalokasikan 20 persen kuota untuk mahasiswa FK IPB University dengan latar belakang ekonomi tidak mampu yang memenuhi syarat nilai.

Prof Deni mengatakan, secara umum komposisi sebaran mahasiswa IPB University terdistribusi secara merata di 35 provinsi. Dari komposisi itu, sebanyak 40 persen merupakan penerima beasiswa.

Ia menambahkan, beasiswa IPB University secara umum terbagi menjadi dua, berdasarkan prestasi dan berdasarkan latar belakang ekonomi. Kuota 20 persen ini merupakan amanat undang-undang bahwa setiap warga berhak mendapat akses pendidikan.

Beasiswa ini merupakan kesempatan bagi siapa pun siswa SMA yang mampu secara akademik. IPB University tidak melihat latar belakang ekonomi, tidak melihat daerah mana, sehingga semua calon mahasiswa dipersilakan mendaftar.

Prof Deni menerangkan, pemberian beasiswa berasal berbagai sumber pendanaan. Salah satu programnya adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Program ini memberikan prioritas kepada mahasiswa tidak mampu dan berlaku secara nasional.

“Selain itu, IPB University juga banyak bermitra dengan donatur pemberi beasiswa, seperti pemerintah daerah dan instansi swasta dari dalam dan luar negeri. Hingga kini ada sekira 63 lembaga donatur dengan total nilai 112 miliar untuk beasiswa. Kami juga memiliki skema pencicilan UKT agar meringankan mahasiswa,” jelasnya.

Prof Deni menyebut, tahun ini IPB University mendapat kepercayaan untuk berkontribusi menghasilkan dokter di Indonesia.

“FK IPB University telah memenuhi standar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

(Kemdikbudristek) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPT-Kes), sehingga kami yakin akan melaksanakan pendidikan sebaik-baiknya,” katanya.

Baca juga: Istana kerja sama dengan IPB rawat satwa
 

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023