“Pertumbuhan ekonomi kita perlu didorong secara cepat, tapi ada aspek lingkungan yang harus kita jaga," kata Afan di Jakarta pada Senin.
Afan Idris menambahkan, ekonomi sirkular merupakan solusi dari ekonomi yang mengedepankan lingkungan keberlanjutan. Konsep ekonomi sirkular merupakan pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan dengan mempertahankan nilai produk, bahan dan sumber daya.
Praktik ekonomi sirkular bisa diwujudkan melalui praktik pengurangan, desain, penggunaan kembali dan daur ulang sampah.
Ia menjelaskan, salah satu yang bisa dilakukan adalah melalui program bank sampah yang bisa menjadi salah satu alternatif pusat pengumpulan sampah.
Baca juga: Kesadaran warga memilah sampah kian meningkat di Jakarta
Bank sampah memiliki peran strategis sebagai sarana edukasi, instrumen perubahan perilaku masyarakat dan penerapan ekonomi sirkular dalam rantai nilai pengelolaan sampah di Indonesia.
Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta tahun 2022, terdapat 2.616 bank sampah unit yang aktif dengan total reduksi sampah mencapai 8.738 ton pada tahun 2022.
Salah satu bank sampah yang telah berperan di lingkungan masyarakat dan menerapkan sistem ekonomi sirkular adalah Bank Sampah Gunung Emas di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menobatkan Bank Sampah Gunung Emas sebagai salah satu bank sampah terbaik tahun 2023.
“Kalau kita menggunakan sosialisasi manual, kita akan sampaikan bahwa sampah tersebut bisa menjadi produk A, B, C, D, lalu nantinya bisa dijual dan bisa menghasilkan uang,” ungkap Vera Novita selaku penggerak Bank Sampah Gunung Emas .
Vera juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini nasabah Bank Sampah Gunung Emas mencapai 800 anggota yang tidak hanya dari Jakarta Timur, tapi juga dari Jakarta Selatan dan Bekasi.
Baca juga: Aktivis nilai urgensi pengembangan bank sampah Jakarta sangat tinggi
Dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap konsep ekonomi sekular, bank sampah itu berinovasi dengan mengelola sampahnya menjadi suatu produk yang memiliki daya jual.
“Inovasi untuk tahun sekarang, kami memiliki papan 'mode on', sampah-sampah tutup botol kita bikin papan, biasanya tutup botol dijual saja, tapi di sini kita jadikan suatu karya yang bernilai jual lebih, yaitu papan 'mode on'," ujar Vera.
Yondi Purnomo selaku perwakilan kelompok masyarakat Rusunawa Jatinegara Kaum mengatakan, bank sampah yang telah didirikan dari tahun 2014 itu memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan.
“Dengan adanya bank sampah ini cukup bagus, sampah bisa didaur ulang, secara ekonomi saya dan keluarga juga sangat terbantu, bisalah untuk beli kebutuhan dapur," katanya.
Selain itu jika limbah minyak dibuang ke selokan bisa membahayakan. "Jadi lebih baik kita bawa saja ke bank sampah ini,” kata dia.
Pewarta: Arif Prada/Alviansyah Pasaribu
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023