Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto di Jambi, Kamis, mengatakan kehadiran sekolah lansia di Kota Jambi diharapkan menjadi sebuah wadah pemberdayaan lansia.
"Tantangan utama yang akan dihadapi adalah terkait finansial penduduk lansia karena tidak banyak lansia memiliki jaminan hari tua, sehingga secara ekonomi banyak lansia yang bergantung kepada keluarga atau anaknya, dan dikenal dengan sebutan sandwich generation," katanya.
Sekolah lansia pertama di Kota Jambi ini terletak di di Kelurahan Bakung Jaya, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.
Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan kehadiran sekolah lansia menjadi salah satu inovasi yang dilakukan untuk pemberdayaan lansia.
"Kami menyambut baik inovasi ini, dan mengharapkan kolaborasi semua pihak sehingga tujuan program tercapai," katanya pula.
Selain di Kota Jambi, sebelumnya BKKBN juga telah meresmikan sekolah lansia di Muaro Jambi.
Pemerintah daerah mengharapkan adanya wadah sekolah lansia ini diharapkan seluruh kegiatan bagi lansia di daerah itu dapat berjalan dengan saling berintegrasi untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat.
Ketua PKK Provinsi Jambi Hesnidar menjelaskan bahwa program ini harus dikerjakan dengan kolaborasi guna mengembalikan semangat lansia dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
"Saya yakin lintas sektor terkait memiliki program tersendiri terkait dengan usia lanjut, hanya saja belum secara komprehensif dan saling berbagi peran untuk menjalankan program pada suatu wilayah yang sama," katanya.
Baca juga: BKKBN: Juang Kencana beri warisan penguatan KB untuk turunkan stunting
Baca juga: BKKBN apresiasi kerja percepatan penurunan stunting di NTB
Baca juga: BKKBN: Angka stunting di NTB turun jadi 16,9 persen
Pewarta: Tuyani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023